Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sektor Industri Terus Dorong Implementasi Ekonomi Sirkular

Mediaindonesia.com
24/5/2022 18:53
Sektor Industri Terus Dorong Implementasi Ekonomi Sirkular
Produk samping dari hasil proses produksi MSG dan seasoning di pabrik Ajinomoto bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman.(Ist)

PT Ajinomoto Indonesia (Ajinomoto) melakukan praktik sirkular ekonomi untuk ciptakan proses produksi ramah lingkungan.

Pabrik Ajinomoto di Mojokerto, Jawa Timur. telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai Zero Waste yang merupakan upaya meminimalkan dan mengurangi pencemaran lingkungan hingga ke titik nol.

Berbagai upaya yang dilakukan meliputi pengurangan emisi karbon, pengurangan konsumsi air, penerapan Bio-Cycle & Eco-Activity yang menghasilkan co-product seperti pupuk Ajifol, Amina, dan bahan baku pakan ternak FML,

Selain itu ada juga peningkatan pengelolaan air limbah supaya ketika disalurkan ke Sungai Brantas kualitas airnya menjadi lebih baik dan bersih.

Konsep circular economy (ekonomi sirkular) berkaitan dengan salah satu kebijakan yang digulirkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), yakni industri hijau.

Baca juga: BNI Agresif Salurkan Pembiayaan Hijau

Implementasi industri hijau mengupayakan efisiensi dan efektivitas terhadap penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyeleraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup.

Selain itu, industri hijau dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sehingga mampu menyeleraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Adapun pengembangan ekonomi sirkular membawa peluang bagi sejumlah sektor industri di Indonesia, termasuk Ajinomoto.

“Ajinomoto melakukan praktik ekonomi sirkular. Kami selalu mempertahankan dan meningkatkan efisiensi produksi dari hulu hingga hilir pada proses produksi yang ada," kata Direktur PT Ajinomoto Indonesia, Yudho Koesbandryo, dalam keterangan, Selasa (24/5). 

"Di hulu, dengan teknologi yang kami punya, kami menekan penggunaan raw materials untuk meningkatkan produktivitas," katanya.

"Pada proses tersebut hingga mencapai hilir nya, kami menghasilkan co-product atau produk samping yang memiliki nilai jual dan bisa diaplikasikan di bidang pertanian," ujar Yudho.

"Selain mengolah produk samping cair dari hasil produksi MSG, di Agriculture Development (Agri Dev) Department kami juga bertanggung jawab untuk mengolah produk samping dalam bentuk padat menjadi pembenah tanah GCC Mix, material pakan ternak Tritan, dan beberapa co-product lainnya yang juga mempunyai nilai jual,” paparnya.

Selain proses pembuatan co-product yang menerapkan Bio-Cycle & Eco-Activity, Ajinomoto juga banyak menerapkan aktivitas produksi yang ramah lingkungan seperti pengurangan 34.900 ton emisi karbon (CO2).

Berbagai cara dilakukan Ajinomoto seperti mengurangi konsumsi bahan bakar seluruh transportasi di tempat kerja, memangkas penggunaan tenaga listrik, dan mengatasi kebocoran uap pada peralatan produksi. Kami mempunyai target mengurangi 180.000 ton CO2 pada tahun 2023, dari based line tahun 2018.

Ajinomoto juga berkomitmen mendukung pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan air hingga 31%, dari based line tahun 2016, dengan melakukan penghematan melalui peningkatan kualitas air (water treatment) pada aktivitas produksi.

Komitmen ini juga sebagai wujud partisipasi Ajinomoto dalam mensukseskan program pelestarian lingkungan hidup dari pemerintah Indonesia dan seiring dengan cita-cita Ajinomoto Co., Inc (Jepang) dalam membantu mengurangi dampak lingkungan hingga 50%.

Langkah ini juga bertujuan untuk menjaga ketersediaan air dalam skala regional, sehingga dapat membantu mengatasi keterbatasan sumber daya air akibat peningkatan konsumsi air terutama pada saat masa pandemi.

“Kami aktif mengerjakan kegiatan reduce, reuse, recovery, dan recycle untuk penggunaan air di setiap aktivitas yang ada. Hal ini cukup menggembirakan, karena meski dengan mengurangi penggunaan air hingga 31%, kemampuan produksi MSG dan seasoning lain masih bisa meningkat,” ungkap Yudho. (RO/OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya