80 Juta Pemudik Akan Banjiri Destinasi Wisata di Penjuru Nusantara, Uang Beredar di Daerah Naik 10% 

Destinasi wisata di daerah diperkirakan akan dibanjiri para pemudik yang mencapai lebih dari 80 juta orang. Bahkan, sebanyak 47% atau sekitar 40 juta lebih pemudik sengaja menggunakan kendaraan pribadi untuk memudahkan bepergian ke lokasi wisata. Potensi pengeluaran para pemudik diproyeksikan mencapai Rp72 triliun, termasuk untuk transportasi, rekreasi, konsumsi, akomadasi hotel dan  homestay serta membeli oleh-oleh atau cindera mata berupa produk kuliner, kriya, serta fesyen. 

"Sektor ekonomi kreatif, utamanya tiga subsektor andalan yaitu kuliner, fesyen, dan kriya akan menyumbang besar pada perekonomian daerah. Mudik memiliki dampak pada kenaikan uang beredar dan aktivitas ekonomi, setidaknya 10%. Bagi perekonomian makro mudik mampu berkontribusi 25% lebih pada pertumbuhan ekonomi kuartalan," ujar Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Jakarta, Senin (25/4).

Sandi mengimbau para pemudik membelanjakan uangnya untuk produk dan jasa, termasuk UKM di daerahnya sehingga mampu berkontribusi positif dalam pemulihan perekonomian daerah. Perputaran ekonomi terbesar, atau sebanyak 60% berasal dari Pulau Jawa dan 40% tersebar di luar Pulau Jawa.

Geliat ekonomi nusantara yang dipacu mudik lebaran ini, kata Sandi, terlihat dari angka Tingkat hunian kamar (TPK) atau okupansi kamar hotel berbintang pada Januari 2022, menurut data BPS, sebesar 42,43% atau lebih tinggi 12,08 poin dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) sebesar 30,35%. Kendati begitu, proyek Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur juga turut berkontribusi, terlihat dengan TPK hotel berbintang tertinggi terjadi di provinsi itu, mencapai 60,78%, sedangkan TPK terendah di Sulawesi Barat sebesar 11,86%. 

Seluruh hotel berbintang mengalami kenaikan TPK secara tahunan pada Januari 2022. Hotel bintang 5 mengalami kenaikan TPK paling tinggi, yakni 19,06 poin (yoy) menjadi 42,43%. Secara bulanan, seluruh hotel berbintang mengalami penurunan TPK pada Januari 2022. Penurunan tertinggi terjadi di hotel bintang 4 sebesar 11,23 poin (m-to-m) menjadi 43,89%.

"Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memproyeksikan mudik tahun ini mampu meningkatkan okupansi kamar hotel hingga 8%. Peningkatan didorong antusiasme warga setelah dua tahun tidak pulang ke kampung halaman." (X-16)