Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Tenang, di Kolam Renang Ini, Kualitas Air Terpantau dan Terpampang Nyata! 

Iis Zatnika
31/3/2022 22:42
Tenang, di Kolam Renang Ini, Kualitas Air Terpantau dan Terpampang Nyata! 
Sistem sensor terhubung dengan ponsel pelanggan PDAM.(Dok SIAB)

Televisi layar datar di area kolam renang di The Alana Hotel & Convention Center, Colomadu, Solo, Jawa Tengah itu terus menyala. Setiap pengunjung hotel bintang empat yang bertandang ke sana bisa langsung melihat tampilan layar yang menampilkan berbagai indikator kualitas air di kolam oval yang memancarkan warna biru itu. Ada angka pH atau derajat keasaman, kekeruhan, total dissolved solid (TDS) atau padatan terlarut, hingga suhu.

Indikator-indikator kualitas air kolam renang yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan itu, tak pernah bergeser dari angka-angka ideal air konsumsi, sehingga dipastikan aman. Angka pH tertera 7,09, berada dalam kisaran netral air minum yang ditetapkan regulasi yaitu 6,5-8,5. Air dengan pH terlalu asam berisiko melepaskan logam dari pipa, mulai tembaga, timah hingga seng. Berikutnya, ada indikator TDS yaitu 214,66, jauh di bawah angka maksimal 500 mg/L, sehingga dipastikan air kolam itu aman dari kandungan seng dan garam yang berisiko berakumulasi di tubuh.

Di sampingnya, tertera indikator lainnya, kekeruhan yang mencantumkan angka 0,00, makin menguatkan minimumnya kandungan senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lainnya. Sementara, angka suhu tertera 23,44, di bawah ketentuan maksimal 25 derajat celsius, sehingga terbilang aman dari risiko pelarutan zat kimia pada saluran distribusi air bersih atau pipa.

“Kami menyebut tampilan dalam layar itu Dashboard Siaga Air Bersih (SIAB). SIAB adalah nama startup kami. Masa pandemi menjadi momentum SIAB Water Monitoring ini diimplemnetasikan pihak hotel. Mereka sengaja menempatkan tampilan di layar agar tamu merasa lebih aman. Sistem kami mampu mengukur kualitas air real time, 24 jam, menampilkannya secara daring serta terkoneksi dengan akun.siagaairbersih.com,” ujar CEO dan pendiri SIAB Indonesia Ratih Rachmatika, Selasa (29/3) kepada Media Indonesia.  Kolam renang lainnya yang juga telah memanfaatkan SIAB Water Monitoring, adalah Nava Hotel di Tawangmangu, juga di Karanganyar.

Dari Solo, berjuang untuk akses air bersih nasional
SIAB yang beroperasi di Solo, Jawa Tengah, dirintis dari program inkubasi dan kompetisi Lintasarta Appcelerate yang digelar Lintasarta, perusahaan penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi. Masuk dalam rangkaian Lintasarta Membangun Negeri, program yang menyasar startup ini diselenggarakan sejak 2016, berkolaborasi bersama kampus. Targetnya, startup yang menggeluti sektor perbankan, keuangan, kota pintar serta internet of things (IoT).

“Dalam Lintasarta Appcelerate, kami masuk kategori IoT, pengembangan teknologi yang memungkinkan satu objek berkirim data lewat koneksi, yang dalam hal ini kami terapkan dalam sektor air bersih. Kami tidak melibatkan manusia dalam proses itu untuk meminimalisir kesalahan,” ujar Ratih yang setelah melalui proses seleksi, pelatihan, yang juga menghadirkan manajemen Lintasarta sebagai mentor, mendapat akses pendanaan Rp30 juta. Selain itu, sebagai juara kedua, SIAB juga meraih tambahan modal Rp75 juta serta fasilitas cloud software.

“Saat itu ada 9 startup yang bisa lolos ke tahapan Demoday Lintasarta Appcelerate, kampus yang digandeng ITB, ITS serta UGM yang menaungi SIAB,” kata Ratih.

Berfokus pada digitalisasi akses pada air bersih, Ratih dan sembilan anggota timnya juga mengembangkan dan memasarkan SIAB Distribusi yang menggantikan fungsi meteran konvensional. Berbagai sensor terhubung dari pipa dengan ponsel pintar konsumen PDAM.

“Kami membangun digitalisasi untuk mendeteksi kebocoran, menampilkan volume penggunaan sehingga konsumen bisa menghemat. Dampak positifnya, pada biaya dan lingkungan. Tampilannya juga realtime langsung di ponsel. Selain bisa digunakan di rumah, juga aplikatif digunakan di sumber-sumber mata air,” ujar Ratih yang bermitra dengan PDAM, Dinas Lingkungan Hidup  dan Dinas Pariwisata Kota Solo, Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo.

Berfokus pada kegiatan produksi dan pengembangan produk perangkat lunak dan keras, SIAB kini terus bertumbuh, salah satunya dengan menjalin kolaborasi dengan perusahaan filter air. ”Pembelajaran tentang pengembangan produk, bisnis, marketing, tim, branding, hingga mentoring setiap minggu itu menjadi modal kami mengimplementasikan cita-cita, digitalisasi akses air bersih ke seluruh wilayah Indonesia,” kata Ratih, wirausaha sosial yang meraih sarjana teknik elektro dari Universitas Sebelas Maret serta terinspirasi setelah 2 tahun bergelut dalam proyek turbin air dan angin di Sungai Bengawan Solo. Penggerak lainnya, amatan Ratih pada Buku Kinerja PDAM yang hingga 2020 terus menunjukkan rendahnya kinerja, hingga 38,24% di antaranya tidak sehat. Salah satu pemicunya, kebocoran pipa yang memunculkan air tak berekening (ATR) sebesar 32,67%.

Kiat buat perusahaan rintisan
Terkait dukungan yang diberikan pada para perusahaan rintisan, Marketing and Solution Director Lintasarta Ginandjar Alibasjah, dalam Lintasarta Webinar How to Build a Successful Startup Business menyatakan startup harus berangkat dari masalah dalam masyarakat, serta menghubungkannya dengan digitalisasi sebagai solusi. Salah satu aspek yang harus diperhatikan startup, adalah efisiensi dengan menentukan penempatan data salah satunya dengan memilih komputasi awan sehingga tim bisa fokus pada pengembangan. “Secara cost bisa jauh lebih murah dan tak usah lagi pusing untuk membangun data center sendiri.” (X-16)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik