Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Banjir di Kabupaten Balangan Berangsur Surut

Ferdian Ananda Majni
27/3/2022 14:48
Banjir di Kabupaten Balangan Berangsur Surut
Ilustrasi - Banjir.(MI/Denny Susanto )

BANJIR yang melanda dua desa di Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan sejak Jumat (25/3) Selatan berangsur surut. Hal tersebut berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Minggu (27/3) pagi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan banjir dipicu oleh curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan Sungai Muara Galombang meluap dan berdampak pada pemukiman warga. Adapun dua desa yang terdampak adalah Desa Lalayau dan Desa Mihu di Kecamatan Juai.

Baca juga: Banjir Belum Surut di Kabupaten Banjar dan Balangan di Kalsel

Sebanyak 45 KK atau 140 jiwa dilaporkan terdampak. Selain kerugian jiwa, banjir juga menimbulkan beberapa kerugian materil seperti 45 rumah dan 1 masjid terendam, serta beberapa akses jalan menuju kedua desa tersebut terdampak.

"Tinggi Muka Air (TMA) saat kejadian berkisar antara 10 hingga 50 sentimeter," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya Minggu (27/3)

BPBD Kabupaten Balangan juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait serta dengan pihak Kecamatan dan Desa setempat untuk melakukan pendataan.

"Dalam kurun waktu satu minggu terakhir, banjir dilaporkan terjadi di beberapa wilayah Provinsi Kalimantan Selatan seperti di Kabupaten Tapin yang berdampak pada 219 KK dan di Kabupaten Banjar yang berdampak pada 3.983 KK," sebutnya. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai angin kencang hingga Kamis (31/3) mendatang.

Meski banjir di beberapa wilayah mulai berangsur surut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap siaga dan waspada mengantisipasi adanya potensi bencana hidrometeorologi. "Keluarga diharapkan dapat memperhatikan rencana kesiapsiagaan keluarga, seperti upaya evakuasi yang aman, penyiapan tas siaga atau pun penerapan protokol kesehatan apabila harus mengungsi sementara," pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik