Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Generasi Milenial Harus Jadi Perisai Pancasila

Siswantini Suryandari
15/3/2022 15:51
Generasi Milenial Harus Jadi Perisai Pancasila
Seminar Nasional bertema "Pancasila Sebagai Perisai Intoleransi dan Ekstremisme di Arus Globalisasi dan Revolisi Industri 4.0 di Surabaya(Dok BPIP)

STAF Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonisus Benny Susetyo mengatakan era globalisasi adalah penjajahan baru melalui budaya, kultur, teknologi seperti gadget.

"Generasi milenial ini harus menjadi perisai Pancasila, memiliki daya kritis memiliki budaya literasi sehungga tidak tergerus oleh zaman", ujar Benny Susetyo saat menjadi narasumber Seminar Nasional dengan tema "Pancasila Sebagai Perisai Intoleransi dan Ekstremisme di Arus Globalisasi dan Revolisi Industri 4.0", yang digelar oleh  Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP, di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/3).

Ia juga mengajak kepada mahasiswa dan civitas akademik, pemerintahan dan masyarakat di Surabaya untuk tidak dimainkan oleh persepsi. Tidak mudah terbujuk oleh hal yang besar yang menyesatkan seperti intoleransi dan ekstremisme.

"Maka Pancasila harus jadi dasar kehidupan berperilaku bagi bangsa Indonesia," terangnga.

Benny berharap generasi muda harus memiliki kerangka berpikir yang berlandaskan Pancasila. Karena Pancasila sebagai ideologi dinamis yang menyesuaikan terhadap perkembangan zaman.

"Semua harus mulai membangun kesadaran bahwa Pancasila merupakan living ideology dan working ideology", tegasnya.

Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP K.A. Tajuddin, pada kesempatan sama mengatakan generasi milenial sangat penting pada masa kini dan masa akan datang.

Ia menegaskan Indonesia sangat beruntung memiliki Pancasila, karena dengan Pancasila keberagaman di Indonesia bisa disatukan.

"Kita bisa bayangkan jika tidak ada Pancasila, negara kita bisa bubar, karena antar suku atau agama mengedepankan suku agamanya masing-masing," ujarnya.

Ia berharap dengan Pancasila maka suku, agama dan lainnya diperlakukan sama, tidak ada yang diistimewakan terutama oleh pemerintah.

"Harapannya adalah suku, agama, diperlakukan sama tidak ada yang disitimewakan, kalau tidak tentu akan menimbulkan ketidak adilan", jelasnya.

Ia meyakini jika ideologi Pancasila dipastikan bisa menangkal intolernasi dan ekstremisme apalagi di era globalisasi dan revolusi industri 4.0 saat ini.

baca juga: Anggota MPR RI Ini Jelaskan Pentingnya 4 Pilar Kebangsaan

Dalam kesempatan yang sama Rektor Universitas Airlangga, Muhammad Nasih, mengajak mahasiswa agar Pancasila tidak hanya dijadikan dasar tetapi harus menjadi dasar pembangunan di Indonesia, baik sumber daya manusia, sosial, politik, ekonomi maupun infrastruktur.

"Dan Pancasila kalau menjadi tujuan bersama dalam pembangunan maka tujuan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara akan terwujud", paparnya.

Nasih menambahkan jika Pancasila ingin benar-benar menjadi benteng, kuncinya adalah Pancasila harus menjadi ideologi dan milik bersama baik dunia dan bangsa indonesia. "Jika Pancasila dimiliki hanya beberapa golongan saja, maka akan terus menjadi kontra", ucapnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya