Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Sebanyak 300 peserta program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di kawasan Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menerima Sertifikat I Do Care dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Program Sarhunta bertujuan meningkatkan kualitas rumah swadaya agar dapat dimanfaatkan sebagai homestay bagi wisatawan. Sementara, sertifikat I Do Care atau InDOnesia CARE memastikan pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melaksanakan protokol kesehatan dengan menerapkan CHSE atau prinsip cleanliness, health, safety, dan environment sustainability atau kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
Penyerahan Sertifikat I Do Care pada 300 peserta program Sarhunta di kawasan Mandalika diselenggarakan hari ini, Jumat (11/3) dihadiri Menparakraf Sandiaga Uno secara hibrid dan dihadiri langsung para peserta program Sarhunta di Lombok Tengah.
Sandiaga menjelaskan, sertifikat I Do Care diberikan kepada usaha, fasilitas, lingkungan masyarakat, serta destinasi yang telah memenuhi kriteria dan indikator CHSE yang akan menjadi motor penggerak kebangkitan industri wisata. Sementara program Sarhunta dilaksanakan di 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado - Likupang.
Pemerintah, kata Sandiaga, meyakini bahwa sektor ekonomi yang dapat bangkit dengan cepat adalah sektor pariwisata. Untuk itu sertifikat CHSE yang akan memacu kepercayaan wisatawan menjadi bagian penting dari program Sarhunta.
Sarhunta sendiri dibangun dengan mencerminkan kearifan lokal setempat, kendati berdesain modern. Program ini diyakini akan meningkatkan nilai ekonomi penerima bantuan yaitu warga di sekitar KSPN.
Program Sarhunta didahului pendaftaran, verifikasi oleh petugas lapangan serta pendampingan dari petugas Kementerian PUPR sebagai pelaksana serta Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL). Pendampingan itu meliputi perencanaan, desain serta pembangunan rumah. Keunggulan homestay dari program Sarhunta itu adalah dekat dengan zona wisata serta harga sewa yang terjangkau.
Program Sarhunta merupakan rangkaian kegiatan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah untuk 2.750 unit rumah tidak layak huni agar bisa menjadi homestay yang menarik. Lokasi Sarhunta harus berkelompok dan mampu merubah wajah gerbang masuk KSPN.
Sebelumnya, peserta program Sarhunta di Lombok tengah pada 17-18 Februari juga mendapat bimbingan teknis dari Kemenparekraf untuk menyiapkan mereka mendapat sertifikasi CHSE. Kegiatan itu dipimpin Direktur Standarisasi dan Sertifikasi Usaha, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Oni Yulpian. (X-16)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved