Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
SEBANYAK 180 desa di Sulawesi Selatan mengikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) di tahun 2021. Sementara tahun ini, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Dikbudpar) Sulsel menargetkan 264 desa mengikuti ADWI 2022.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel M Jufri menyampaikan pihaknya melakukan pendampingan desa wisata di 24 kabupaten/kota di Sulsel, dengan satu daerah minimal memiliki satu desa wisata.
"Jadi, bisa saja lebih dari angka itu, mengingat desa wisata bukan berarti desa secara administratif, namun desa wisata pastilah berada di desa. Ditambah kampung wisata yang ada di wilayah kelurahan, praktis angkanya bisa bertambah banyak. Hanya saja, perlu pendampingan lebih lanjut. Pelatihan pada berbagai subsektor dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan sebuah kawasan disebut desa wisata," ucap Jufri.
Baca juga: Pengembangan Desa Wisata Kertarahayu Bekasi Diapresiasi Dirjen Bina Pemdes
Pada perhelatan ADWI 2022, Kemenparekraf/Baparekraf RI menyiapkan tujuh kategori yang mengalami penyempurnaan meliputi homestay, toilet umum, souvenir, digital kreatif, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability), kelembagaan desa, dan daya tarik pengunjung.
Jufri pun menginstruksikan jajarannya untuk segera melakukan percepatan sosialisasi lanjutan ke tingkat kabupaten/kota, untuk diteruskan ke tingkat kecamatan, desa/kelurahan, serta pengelola desa wisata dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) sebagai ujung tombak desa wisata.
Dia juga mendorong percepatan program KKN Tematik Desa Wisata yang digagas sejak November 2021. Targetnya, Maret sudah bisa dilaunching, jika belum, semua perguruan tinggi siap bergerak.
"KKN Tematik Desa Wisata ini strategis sekali untuk menjemput ajang ADWI 2022. Selain itu, banyak dampak positif bagi desa/kelurahan dan desa wisata serta kampung wisata selain mengikuti ADWI saja," tuturnya.(OL-5)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memberi penawaran menarik bagi keluarga yang ingin mengisi waktu dengan pengalaman wisata yang edukatif sekaligus berdampak sosial.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Siswa berkesempatan belajar membuat kerajinan batok dan membatik dengan teknik tulis, sekaligus berfoto mengenakan pakaian tradisional adat Yogyakarta.
Program Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
Gen Z mencari tempat wisata yang mengadopsi konsep berkelanjutan dan pengalaman lokal, yang kerap ditawarkan desa wisata.
Menuju 2025, Desa Penglipuran berkomitmen memperkuat identitasnya sebagai destinasi wisata hijau yang mendukung pelestarian lingkungan dan budaya Bali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved