Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TINDAKAN Aparat Polri melakukan penangkapan warga di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, mendapatkan respon keras dari Pengurus Pusat Pemuda Katolik.
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma mengecam adanya tindakan penangkapan yang dialami oleh warga.
"Tindakan represif ini tidak sesuai jargon Presisi Polri. Karena itu Pemuda Katolik meminta semua pihak memegang dan mengutamakan prinsip kemanusiaan dengan memilih pendekatan yang efektif," tegas Gusma, Rabu (9/2).
Dia menambahkan kasus Wadas menjadi ironi, karena atas nama pembangunan justru mengorbankan nilai kemanusiaan. Pemuda Katolik berpihak kepada rakyat yang mengalami kesewenang wenangan dan ketidakadilan.
Karena itu, Gusma mendesak Kapolri bertanggung jawab terkait tindak kekerasan dan represif. Untuk itu harus dilakukan pengusutan tuntas serta sanksi bagi aparat kepolisian, jika ada yang melakukan kekerasan terhadap warga Desa Wadas.
Pemuda Katolik, lanjut dia, mempertanyakan sekaligus menagih janji visi Presisi, yakni Polri yang Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi dan Berkeadilan, seperti yang digaungkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada saat fit & proper test sebagai Calon Kapolri.
"Ini momentum pembuktian bagi Polri yang Presisi. Janji Jenderal Listyo waktu itu bagaimana Polri mampu menakar tingkat gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat melalui analisis berdasarkan pengetahuan data dan metode yang tepat, sehingga dapat dicegah sedini mungkin dan mampu melaksanakan tugasnya secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan, bertanggungjawab dan berkeadilan," katanya.
Pemuda Katolik mendorong pihak-pihak terkait untuk melakukan dialog dan memberikan atensi persuasif, sehingga tidak terulang kejadian yang serupa.
"Jawa Tengah warganya guyub, rukun dan gotong royong, jadi rembug bersama adalah solusi dari persoalan di Wadas. Pemuda Katolik telah ikut turun ke lapangan di Purworejo untuk berkoordinasi dan bergabung dengan aliansi perjuangan kepada rakyat," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Jawa Tengah, Mita Hanna, menyampaikan dirinya sedang menjalin komunikasi dan koordinasi intens dengan pengurus dan kader di Purworejo.
"Pengurus Pusat sudah memberikan kami arahan untuk terlibat dalam perjuangan ini. Kami punya kewajiban mengawal kasus ini sampai tuntas" ungkap Mita.
Menurutnya, Kader Pemuda Katolik di Purworejo secara aktif mengawal dan berkomunikasi secara intens dengan berbagai pihak termasuk dengan warga, ormas, Polres, dan pemerintah setempat dalam rangka ikut menjembatani persoalan ini.
"Sikap Pemuda Katolik sudah jelas berpihak pada prinsip keadilan dan kemanusiaan. Kami juga meminta Kapolda Jateng bertanggung jawab jika sampai terjadi tindak kekerasan kepada warga yang dilakukan oleh anggota kepolisian," tegas Mita.
Pemuda Katolik juga mendesak Gubernur Jawa Tengah, agar hadir sebagai penengah sekaligus pelindung warganya. (N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved