Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
GUBERNUR Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) VI DPW LDII Sumut. Ia berpesan agar LDII Sumut menjadi lembaga dakwah yang menjadi mitra dan corong pemerintah dalam membangun Provinsi Sumut.
Muswil VI yang dihelat di Hotel Grand Inna Medan, Sumut, dilaksanakan secara luring dan daring dengan protokol kesehatan. Hadir peserta dari perwakilan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Pimpinan Cabang (PC) serta Pimpinan Anak Cabang (PAC) secara daring.
Dalam sambutannya, Edy mengaku cukup mengenal kiprah LDII sejak berdiri 1 Juli 1972 yang sebelumnya bernama Lemkari. Sejak Indonesia merdeka, masyarakat perlu mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif.
Ia menjelaskan, hal yang harus dilakukan LDII yaitu memberikan penerangan, baik fisik maupun nonfisik, bagi seluruh masyarakat untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia. "Lewat dakwahnya, LDII membuat tempat yang sejuk bagi seluruh masyarakat yang ada di Sumut, yang fisiknya dari nilai-nilai kebangsaan sampai membantu perekonomian yang disampaikan oleh Bapak Ketum KH Chriswanto Santoso," ujarnya.
Sejak Rakernas LDII 2018, LDII mencanangkan Program Delapan Bidang Pengabdian untuk Bangsa, yaitu kebangsaan, keagamaan, pendidikan, kesehatan herbal, teknologi digital, energi terbarukan, ekonomi syariah, pangan dan lingkungan hidup. Ini yang ingin dikolaborasikan Edy dalam membangun Sumut.
"Gubernur memiliki wewenang dalam mengatur untuk menggerakkan tata kelola pemerintahan, salah satunya perekonomian. Kita harus bersambut dan bersama dalam kolaborasi, dalam pengelolaan pemerintahan ini," ujarnya.
Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso dalam sambutan sekaligus pengarahan kepada peserta menyampaikan syukur bahwa muswil kali ini bisa dihadiri Gubernur Sumut dan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution. Menurutnya, momen muswil ini merupakan upaya LDII membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan bangsa.
"Pemerintah Sumatra Utara punya otoritas dan kami punya kapasitas, yaitu tenaga ahli. Apabila otoritas dan kapasitas disinergikan, saya yakin bisa berjalan karena penentuan kebijakan itu ada pada Bapak Wali Kota Medan dan Gubernur Sumatra Utara," ujarnya.
Baca juga: Disperta Sampang Pastikan Flu Sapi tidak Menular ke Manusia
Chriswanto menjelaskan muswil mengembangkan kontribusi LDII dalam membangun bangsa dengan dakwah bilhal. LDII ikut bertanggung jawab untuk membantu masalah nilai-nilai kebangsaan. Ia meminta pelaksanaan muswil harus damai.
"Kita lembaga dakwah. Memilih pemimpin menjadi kebutuhan bersama dan tentu kami akan memilih pimpinan yang bisa mengeksekusi program itu. Maka harapan kita bisa memanfaatkan muswil ini dengan damai," ujarnya. (RO/OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved