Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DARI hasil kajian Bank Indonesia (BI) Kalimantan Tengah, potensi bisnis sarang burung walet akan memberikan tambahan pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) dengan nilai fantastis. Potensi usaha bidang ini sendiri bisa mencapai triliunan rupiah.
"Saat ini harga hasil sarang burung walet tanpa diolah atau tanpa
dibersihkan mencapai Rp8 juta-Rp13 juta per kilogramg. Jika diolah dengan dibersihkan dari bulu burung, hasilnya akan lebih tinggi yakni mencapai kisaran Rp20 juta- Rp28 juta per kg," ungkap Kepala Perwakilan BI Kalteng Rihando, dalam kegiatan coffee morning bersama OJK Kalteng, di Palangka Raya, Kamis (27/1).
Dari hasil panen sarang burung walet, tambahnya. akan memberikan pemasukan bagi daerah bila sungguh-sungguh dikelola.
Rindo menambahkan yang harus dipersiapkan daerah adalah regulasi seperti peraturan daerah (perda), peraturan gubernur ( pergub) atau peraturan bupati (perbup) untuk membantu pelaku usaha sarang burung walet meningkatkan hasil olahannya,. sehingga nilai jualnya bisa lebih tinggi.
"Regulasi ini, misalnya, mengatur bagi pemilik gedung walet untuk wajib
melakukan daftar ulang. Kemudian mereka juga tidak boleh menjual sarang
walet dalam bentuk mentah tapi harus olahan. Dengan demikian selain
meningkatkan hasil juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat," lanjut Rihando.
Dia juga mencontohkan, saat melakukan pemantauan di Kabupaten
Kotawaringin Barat, ditemukan banyak gedung penangkaran sarang burung walet yang belum terdata. Pemkab hanya mencatat ada 9.500
gedung, padahal jumlah sebenarnya lebih dari itu.
"itu baru satu kabupaten saja. Karena itu tata kelola ini penting, sehingga nantinya akan memberikan PAD," tandasnya. (N-2)
Karoops Polda Kalteng menyampaikan, bahwa kesiapan dalam mengamankan PSU di Kabupaten Barito Utara kali ini dilakukan dengan pengerahan personel pengamanan.
Namun, potensi ini hanya akan optimal jika didukung komitmen bersama dalam pengawasan, peningkatan kepatuhan, dan tata kelola yang transparan.
Kegiatan yang dipadati ribuan warga ini disambut antusias oleh pelaku UMKM yang membuka lapak di sepanjang area bebas kendaraan tersebut.
langkah tegas ini mendapat dukungan luas dari masyarakat dan pelaku usaha yang taat aturan, mengingat kerusakan jalan akibat overtonase sering menyebabkan kerugian ekonomi.
Acara ini menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya yang memukau, sekaligus menjadi sarana hiburan bagi masyarakat.
Dalam upaya mengurangi ketimpangan dan tingkat kemiskinan antarwilayah, Zona Timur juga akan menjadi prioritas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved