Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Geliat Desa Wisata, Bisa Raih Rp4 Miliar dari Parkir dan Retribusi

Iis Zatnika
20/1/2022 21:02
Geliat Desa Wisata, Bisa Raih Rp4 Miliar dari Parkir dan Retribusi
Kick Off Pendampingan SDM Desa Wisata,yang diselenggarakan Deputi Bidang Sumber Daya & Kelembagaan.(Dok Kemenparekraf)

Yuk jalan-jalan ke desa wisata, kini jumlahnya 1.831, tersebar di seluruh provinsi. Jangan ragukan komitmen para warganya, sepanjang 2021, jumlah wisatawan meningkat hingga 30%, bahkan bisa menyumbang 30% hingga 70% dari pendapatan desa. Bahkan, di desa-desa wisata ternama, seperti Desa Tamansari, Bayuwangi dan Desa Serang di Blitar sumbangan dari sektor wisata pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) bisa mencapai Rp4 miliar per tahun. 

Yuk jalan-jalan ke desa wisata, kini jumlahnya 1.831, tersebar di seluruh provinsi. Jangan ragukan komitmen para warganya, sepanjang 2021, jumlah wisatawan meningkat hingga 30%, bahkan bisa menyumbang 30% hingga 70% dari pendapatan asli desa. Bahkan, di desa-desa wisata ternama, seperti Desa Tamansari, Bayuwangi dan Desa Serang di Blitar sumbangan dari sektor wisata bisa mencapai Rp4 miliar per tahun. 

Demikian terungkap dalam Kick Off Pendampingan SDM Desa Wisata,yang diselenggarakan Deputi Bidang Sumber Daya & Kelembagaan pada Kamis (20/1) di Jakarta yang dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. 

Sandiaga menjelaskan, pendampingan akan dilakukan selama 15 hari sepanjang Februari 2022 di 87 desa wisata. Program itu akan dilaksanakan secara berkelanjutan hingga pada 2024 akan menjangkau 244 desa wisata. 

"Desa wisata standarnya harus seperti destinasi lain, seperti kita masuk ke Ancol atau hotel. Ada sapaan, penerapan cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment (ramah lingkungan) (CHSE) serta terintegrasi dengan aplikasi Peduli Lindungi. Semua linen dan handuk warnanya putih, alat mandi, serta ada toko cendera mata," kata Sandiaga. 

Ia menegaskan, pelatihan harus menyasar pada para milenial desa sebagai penggerak kegiatan sefrta pada ibu yang menyediakan kuliner. Kedua pihak itu menjadi motor desa wisata baik yang mengandalkan potensi alam, budata dan kearifan lokal.

Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) Andi Yuwono Katip menjelaskan sumbangan kegiatan wisata pada pendapatan desa itu berasal dari retribusi serta tarif parkir. "Belum lagi dampak berganda dari usaha penginapan, kuliner dan cendera mata, itu masuk langsung ke dompet masyarakat," kata Andi. 

Pelatihan bagi SDM desa wisata, kata Andi, akan mengacu pada modul Sapta Pesona, CHSE, pengembangan produk, pengemasan dan penyajian. (X-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik