Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

582 Rumah Warga Terendam Akibat Banjir di Kalimantan Selatan

M. Iqbal Al Machmudi
18/12/2021 16:15
582 Rumah Warga Terendam Akibat Banjir di Kalimantan Selatan
Ilustrasi(Dok BNPB)

SEBANYAK 582 unit rumah warga terendam akibat banjir yang terjadi di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Kejadian ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Riam Kiwa dan Sungai Martapura pada Selasa (14/12) pukul 16.01 WITA.

"BPBD Kabupaten Banjar menyebutkan banjir ini melanda lokasi di Gp. Peunalom I, Gp. Peunalom II, Gp. Layan, Gp. Pulo Mesjid yang terletak di Kecamatan Tangse. Di lokasi ini sedikitnya terdapat 120 KK terdampak," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu (18/12).

Baca juga: Jelang PSU, Tensi Politik di Desa Sibandang Memanas

Desa Tunggul Nangka di Kecamatan Pengaron, Desa Sungai Raya di Simpang Empat, Desa Melayu Ilir, Desa Dalam Pagar, Desa Akar Baru, Desa Akar Bergantung, Desa Pakauman Dalam di Kecamatan Martapura Timur.

Lebih lanjut Desa Pasar Jati, Desa Pingaran Ilir di Kecamatan Astambul, Desa Murung Keraton, Desa Murung Kenanga, Desa Jawa Laut di Kecamatan Martapura, Desa Telok Selong di Kecatan Martapura Barat dan Kecamatan Sungai Tabuk.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Jumat (17/12) pukul 20.00 WITA, Kondisi banjir masih menggenangi di beberapa titik.

"Terpantau ketinggian air di jalan deda berkisar 3-5 sentimeter, sedangkan untuk di halaman rumah warga ketinggian air berkisar 5 - 30 sentimeter. Untuk warga yang terdampak sebagian ada yang mengungsi ke rumah keluarga terdekat," ujarnya. 

 

Sesaat, lanjut Abdul, setelah kejadian BPBD Kabupaten Banjar bersama tim gabungan melakukan evakuasi terhadap warga terdampak. Kaji cepat juga dilakukan untuk dapat menentukan tingkatan lanjutan yang perlu diambil. Hasil pengamatan visual, ketinggian permukaan sungai Martapura mengalami peningkatan menjadi siaga.

Menyikapi hal ini, BNPB menghimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk tetap waspada dan siaga. Peningkatan curah hujan ini berpotensi memicu terjadinya risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.

"Masyarakat dapat memperkuat diseminasi informasi melalui jaringan komunikasi digital maupun menggunakan telekomunikasi frekuensi radio sebagai sarana informasi awal peringatan dini. Sehingga dapat menjadi pertimbangan langkah yang dapat diambil dalam hal kesiapsiagaan," ungkapnya.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan peringatan dini kepada 23 daerah akan mengalami urah hujan dengan intensitas tinggi yang berpotensi mengakibatkan banjir rob.

Sebanyak 23 daerah tersebut yakni Belawan, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat.

Kemudian Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Ternate, Halmahera, Papua Barat bagian utara, Papua bagian utara, dan Merauke. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik