Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Akang Antar Dongkrak Ekonomi Kala Pandemi

M Ahmad Yakub
30/10/2021 22:40
Akang Antar Dongkrak Ekonomi Kala Pandemi
Pengemudi aplikasi Akang Antar tengah menunggu orderan dari pelaku UMKM dan konsumen di Lamongan, Jawa Timur(MI/M YAKUB)

 

BAGI sebagian orang, pandemi menimbulkan keresahan dan sejumlah kesulitan yang berujung hilangnya pendapatan dari berbagai sektor
perekonomian. Tapi hal ini tidak berlaku bagi Salman Alfarisi Sulaiman, 21, warga Kecamatan Sarirejo, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual Institut Teknologi Sepuluh
November (ITS) Surabaya ini, justru tergerak menciptakan sebuah
aplikasi digital yang pada gilirannya bisa membuka lapangan kerja.
Terlebih, pada saat pandemi banyak sekali warga yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Salman menciptakan sebuah inovasi aplikasi digital berbasis teknologi, yakni Akang Antar. Dengan aplikasi ini, Salman bisa membantu sektor  usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi yang mendera dalam dua tahun terakhir.

Sejak dibuat pada 2019 lalu, hingga kini, aplikasi ini telah memiliki 22 driver ojek online (ojol) yang membantu mengantargkan sekaligus memasarkan produk 50 UMKM di kawasan Lamongan secara gratis.

Atas prestasinya itu, Salman mendapatkan penghargaan Pemuda Pelopor Kabupaten Lamongan 2021 bidang inovasi teknologi.

"Saat pandemi kemarin, saya melihat banyak sekali pengangguran akibat PHK dari tempat kerjanya. Di lain sisi kita dibatasi untuk tidak keluar rumah agar tidak menimbulkan kontak langsung dengan orang lain. Beli apapun lewat online dan membutuhkan jasa tukang antar barang. Dari situ saya melihat peluang untuk bisa membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran khususnya di Kabupaten Lamongan, meskipun cuma sedikit," ungkap Salman, Sabtu (30/10).

Ia menceritakan, aplikasi ini dibuat sendiri sekitar sepekan lamanya
sehingga tidak memerlukan biaya besar. Setelah selesai dibuat, Salman
kemudian menyosialisasikan perangkat ini agar dikenal banyak orang. Antara lain dengan melakukan banyak promosi melalui paid promote, iklan, dan sosialisasi.

Selain itu ia juga bekerja sama dengan UMKM Lamongan untuk memperkenalkan aplikasi ini pada para pelanggan. Mereka bisa memesan produknya lebih mudah lewat AkangAntar.

Meski promosi dilakukan dengan cukup masif namun, hal itu juga tidak
membutuhkan banyak biaya. Karena promo juga sekaligus dilakukan dengan
mencari relasi. "Tidak terlalu banyak, soalnya promosi yang saya lakukan kebanyakan untuk mencari relasi dan meminta bantuan untuk promosi melalui teman-teman saya" tambah Salman yang sekaligus CEO Akangantar ini.

Dalam dunia bisnis, apalagi bidang digital yang ditekuninya, bagi Salman, relasi bisnis merupakan hal yang sangat penting untuk membangun usaha.

Karena kegpercayaan masyargakat dapat tumbuh bila mengenal dengan baik
pemilik usaha tersebut. "Berjalannya usaha hingga dipercaya orang
melalui komunikasi personal dari mulut ke mulut," jelasnya.

Ia ingat betul saat awal-awal memulai usahanya. Saat itu ada lima calon
pengemudi ojol yang bersedia bergabung. Sepekan kemudian bertambah menjagi 10 orang.

Hingga saat ini terdapat 22 ojol yang aktif membantu melayani dan
mengantarkan produk-produk UMKM masyarakat Lamongan secara daring. Tak
jarang, pesanan juga keluar dari wilayah Lamongan.

Mulai dari Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Gresik dan beberapa kabupaten lain di Jawa Timur. Seiring  berjalannya waktu, Salman kemudian merekrut sejumlah pegawai untuk ditempatkan pada bagian operator, operator medsos dan sejumlah bidang pendukung lainnya.

Salman juga melengkapi usahanya dengan perangkat infrastruktur usaha.
Antara lain, perkantoran, lima petugas operator, dan dokumen legal formal.

Dalam legal forgmal, Salman banyak terbantu dengan fasilitas perizinan yang diberikan Pemkab Lamongan. "Iya wajib ada, agar sistem bisa berjalan sendiri tanpa harus terjun langsung," jelasnya.

Sementara untuk markas ojol, Salman berkolaborasi dengan sebuah warung kopi yang ada di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kota Lamongan. Tempat ini sekaligus menjadi lokasi kumpul para pengemudi sebelum berangkat
melayani orderan. Tempat itu juga tidak selalu ramai, karena kebanyakan ojol sering berada di atas aspal.

Dalam kerja sama ini, pihak UMKM tidak dipungut biaya sepeserpun. Mereka hanya membayar tambahan ongkos kirim untuk pengemudi yang berkisar Rp3.000-Rp4.000, untuk pengiriman di sekitar Lamongan.

Meski tergolomg kecil, namun penghasilan ojol cukup lumayan, karena setiap hari rata-rata bisa mengantongi Rp80 ribu per orang.

Sejak dirilis pada 1 Juni 2021 lalu, tercatat ada 100 driver yang mendaftar dan bergabung dalam usaha rintissannya tersebut. Namun, saat ini tercatat ada 22 driver dan yang aktif  lebih dari 50%.

Rata-rata per hari terdapat lebih dari 85 order yang masuk. Dengan demikian, rata omzetnya dalam sebulan berkisar Rp16 juta.


Penghasilan tersebut juga dipergunakan kembali untuk biaya operasional,
perawatan aset dan gaji pegawai. Tidak seperti platform sejenis, driver
yang bergabung dalam AkangAnter mengikuti sistegm kerja yang disiplin, sehingga tidak bisa semau mereka atau bisa aktif kapan saja.

Saat ini, Salman bersama tim kecilnya tengah menyiapkan perangkat pendukung untuk memperluas wilayah kerja dengan penetrasi semua wilayah di Jawa Timur.

 

Mendongkrak UMKM

 

Keberadaan aplikasi yang dibuat Salman, sangat membantu bangkitnya UMKM di seputaran Lamongan. Karena usaha ini menjadi peluang bagi warga yang mengalami PHK.

Salman mengungkapkan, niat awalnya membuat rintisan usaha ini juga dalam rangka membantu mengurangi pengangguran di Lamongan. Tetapi
seiraing berjalannya waktu, impian untuk turut membantu para UMKM Lamongan sangat besar.

Hingga saat ini, AkangAntar bahkan sudah menjalin kerja sama dengan 50 UMKM secara cuma-cuma. "Saat ini kita juga sudah bekerja sama dengan lebih 50 UMKM Lamongan untuk membantu penjualan. Ini tidak berbiaya, kami gratiskan. Kami membantu mempromosikan produk-produk UMKM di sosial media. Dari situ pengikut di sosmed bisa melihat produk apa saja yang bisa dibeli," lanjut Salman

Selain yang tersedia di sosmed, paparnya, kustomer juga bisa memesan berbagai produk yang siap diantarkan. "Intinya, kita memudahkan pelanggan untuk membeli barang tanpa harus pergi jauh-jauh ke outlet," tambahnya.

Selain bisa pesan melalui media sosial instagram dan whatsapp, yang menjadi pembeda Akang Antar dengan delivery order lokal lainnya yakni tersedianya aplikasi AkangAntar di playstore, sehingga memudahkan pelanggan dalam menggunakannya.

Mohammad Averrous Iqna Billah, pemilik gerai minuman, mengakui
mendapatkan banyak kemudahan dengan bergabung aplikasi pada Maret 2021
lalu. Misalnya, pada saat mendaftar tinggal download aplikasinya di app
store untuk iphone dan mengakses playstore untuk ponsel berbasis android.

Bisa juga dengan  bisa langsung chat adminnya yang akan direspon dengan
cepat. Selain itu, keberadaan alpikasi digital ini sangat membantu
mengembangkan usahanya. Dengan aplikasgi tersebut makin membuat produk
minumannya lebih dikenal luas masyarkat Lamongan.

Selain itu, juga mampu mendongkrak pendapatannya setiap hari selama pandemi langsung. Omset usahanya mampu terangkat hingga 50%.

"Rata-rata per hari mampu menghasilkan pendapatan sekitar Rp750 ribu Mas," kata pemilik gerai di Jalan Veteran No 30 A depan SMKN 2 Lamongan.

Senada, Anggoro, salah driver ojol juga mengakui hal tersebut. Sejak
bergabung dengan bergabung aplikasi Akangantar ini dapur rumahnya  sangat terbantu. "Sangat terbantu, Pak. Rata-rata per hari pendapatan saya sekitar Rp100 ribu.  Maaf ya  ini ada order lagi ke Gresik," ujarnya sambil tergesar-gesa pamit.

 

Ciptakan 10 Ribu Wirausaha

 

Pemerintah Kabupaten Lamongan mengapresiasi prestasi kreatif  Salman Alfarisi Sulaiman yang berhasil membuat aplikasi yang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat di Lamongan. hal ini sejalan dengan program pemkab yang hendak menciptakan 10 ribu wirausahawan di wilayahnya.

"Pada acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda pekan lalu, Salman dinobatkan
sebagai Pemuda Pelopor Kabupaten Lamongan 2021 bidang inovasi teknologi," terang Kabag Protokoler dan Komunikasi Pemkab Lamongan, Arif Bachtiar.

Penghargaan itu diberikan langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. Salman menerima penghargaan bersama 13 pemuda berprestasi lainnya dalam upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 di halaman Kantor Pemkab Lamongan.  Selain Tropi, Salman juga menerima hadiah berupa uang tunai.

Saat ini di Lamongan terdapat lebih dari 300 ribu pelaku UMKM dan
17.212 Industri Kecil Menengah (IKM) yang tengah bangakit setelah
terpuruk akibat pandemi.  Dari jumlah itu terdapat 16 produk dari 13 IKM Lamongan yang sudah lolos akurasi ritel modern dan telah terdistribusi di 51 gerai.

Pemkab juga terus berupaya mendorong  agar tercipta 10 ribu wirausaha baru dari sektor UMKM dan IKM ini. Dengan jumlah tersebut, bisa dikatakan hampir 25%-30% masyarakat Lamongan sebagai pelaku usaha yang kontribusinya sangat besar dalam ekonomi Kabupaten Lamongan.

Pemkab bertekad terus perlu membina ekosistem itu dengan terus
memfasilitasi UMKM Lamongan melalui berbagai kemudahan dunia usaha. Antara lain, dalam perizinan, permodalan, pembinaan, sarana prasarana, serta pemasaran produk. Temasuk, memberikan fasilitas pada Salman dan pelaku usaha lainnya dengan berbagai kemudahan perizinan.

Diyakini dengan menciptakan iklim usaha yang lebih baik dengan akan
mendorong dan menciptakan 10 ribu wirausaha baru dari sektor UMKM dan IKM. Pemkab juga berencana membangun co-working space sebagai tempat
membina ekosistem tersebut.

Agar sektor tersebut punya daya saing untuk bersaing dengan produk lainnya.

Apalagi, produk hasil UMKM dan IKM warga Lamongan juga telah mendapat perhatian dari Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin saat kunjugan kerja di Surabaya, pada Kamis (30/9).

Pemkab melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan,  pada Rabu (29/9) juga telah mengadakan pelatihan
kewirausahaan mandiri UMKM,  di Aula Pertemuan Gajah Mada Setda
Lamongan.

Pelatihan ini juga memaparkan tema strategi UMKM bertahan di masa
pandemi covid-19. Kegiatan tersebut dan bekerjasama dengan retail modern dan beberapa bank di Lamongan.

Diharapkan pelatihan ini mampu mempercepat pencapaian kesejahteraan UMKM melalui dukungan permodalan dan pemasaran yang lebih luas. Pelatihan ini juga diikuti oleh 100 pelaku usaha  yang tergabung
dalam komunitas usaha di Kabupaten Lamongan yang telah melalui seleksi dari 234 orang pendaftar. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya