Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Sulawesi Selatan Disiapkan Jadi Pusat Hortikultura

Andhika Prasetyo
05/5/2016 13:22
Sulawesi Selatan Disiapkan Jadi Pusat Hortikultura
(Antara)

INDONESIA merupakan negeri yang penuh dengan kekayaan alam. Kekayaan alam tidak melulu tentang sumber daya alam yang melimpah ruah, karena faktor lain, seperti transisi dan iklim pertanian, bisa membuat sebuah wilayah memiliki potensi yang luar biasa.

Di Tanah Air, ada beberapa wilayah yang mempunyai kelebihan tersebut, Sulawesi Selatan, contohnya.

Diketahui, daerah seperti Luwu Timur, kecamatan Angkona, hampir tidak memiliki musim kering sepanjang tahun.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan hal tersebut merupakan keunggulan dan keunikan yang tidak dimiliki wilayah lainnya.

"Ini adalah sebuah keunggulan. Karakteristik di sini sangat unik, sangat cocok untuk tanaman hortikiltura," ujar Amran selepas melakukan panen raya di Desa Balirejo, Angkona, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (4/5).

Melihat potensi yang sangat luar biasa itu, Amran mendorong wilayah di Sulawesi Selatan tersebut untuk menjadi pusat hortikultura Indonesia.

"Kita akan bangun kebun di wilayah ini," paparnya.

Ia mengatakan pemerintah menargetkan 100 ribu hektar dalam waktu tiga tahun ke depan.

Lahan tersebut, ungkap Amran, akan disiapkan untuk ditanami mangga, pisang, durian, manggis dan tanaman hortikultura lainnya yang juga berorientasi ekspor.

"Peluang usaha ini cukup besar karena permintaan ekspor saat ini tinggi," paparnya.

Pada 2015, ia mengatakan, ekspor buah-buahan meningkat hingga 30%.

"Dengan semakin meningkatnya produksi dan kualitas produk buah, kita bisa menekan serbuan impor buah segar dari luar negeri, seperti pada 2015 lalu impor buah turun 13%."

Pihaknya juga menargetkan pada 2016 ini ekspor meningkat dan impor buah menurun sehingga buah lokal bisa berdaulat di negeri sendiri.

"Masyarakat Indonesia seharusnya bersyukur karena masih memiliki musim yang memungkinkan untuk menanam padi maupun komoditas lainnya, dibandingkan negara Eropa yang harus merasakan musim dingin. Akibatnya, sulit menanam karena tertutup salju."

Adapun, Bupati Luwu Timur Muhammad Thorik Hustler menyambut baik rencana tersebut.

"Semoga langkah ini bisa semakin meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian daerah," pungkasnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya