3 Skenario Antisipasi Kemacetan

UNTUK mengantisipasi kemacetan seiring dengan melonjaknya kendaraan dari Jakarta menuju luar kota pada libur panjang 5-8 Mei 2016, kepolisian menyiapkan tiga skenario. Sebanyak 2.000 personel Polda Metro Jaya pun dikerahkan.

Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKB Budiyanto, mengatakan jumlah kendaraan yang akan keluar dari Jakarta dan sekitarnya diperkirakan meningkat drastis. Pergerakan kendaraan diprediksi mulai terjadi malam ini, dan kemacetan sangat mungkin terjadi sehingga harus diantisipasi.

Budiyanto menjelaskan pihaknya telah siap merekayasa lalu lintas jika terjadi kemacetan di jalan tol. Tiga skenario pun disiapkan.

Pertama, jika antrean di pintu tol mencapai 1-5 km, petugas akan membantu proses transaksi di gerbang tol. Sistem buka-tutup di rest area juga akan diberlakukan jika panjang antrean seperti di gerbang tol. “Skenario kedua, jika panjang antrean lebih dari 5 km atau laju hanya 0-5 km/jam, petugas akan memberlakukan contra flow serta tetap membantu proses transaksi di gerbang tol. Petugas juga akan melakukan buka-tutup pintu tol,” kata Budiyanto di Jakarta, Selasa (3/5).

Skenario ketiga diperuntukkan saat kondisi lalu lintas sudah sangat macet atau kendaraan tidak bisa bergerak. Jika itu terjadi, imbuh Budiyanto, petugas akan menjalankan skenario pertama dan kedua, serta mengalihkan kendaraan dari tol ke jalan arteri.

Guna memperlancar arus lalu lintas ataupun pengamanan di sejumlah lokasi, Polda Metro Jaya bakal menerjunkan 2.000 personel. Mereka disiagakan di tol, tempat wisata, dan pusat-pusat keramaian lain. Pengguna kendaraan pribadi yang hendak ke Jawa Tengah dan Jawa Timur diimbau berhati-hati jika memilih jalut pantura karena di Subang, Jawa Barat, sedang dilakukan perbaikan sepanjang 3,5 km. Konsekuensinya, kendaraan mesti antre karena diberlakukan satu jalur.

Lonjakan penumpang

Libur panjang selama empat hari memicu peningkatan penumpang transportasi umum seperti kereta api. Jumlah pengguna kereta api dari Stasiun Pasar Turi dan Stasiun Kota Surabaya, misalnya, naik 20% ketimbang hari biasa. ‘’Kereta api masih menjadi primadona pilihan masyarakat saat ini. Tiket untuk 5-8 Mei sudah habis,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya, Suprapto.

Begitu pula di Stasiun Cirebon, Jawa Barat. Menurut Vice President PT KAI Daop 3 Cirebon, Suparno, tiket ke seluruh jurusan sudah terjual. Pihaknya pun mengoperasikan dua kereta tambahan untuk Kamis (5/5)-Sabtu (7/5). “Pada Minggu (8/5) dioperasikan empat rangkaian kereta api tambahan, baik dari Cirebon menuju Jakarta maupun sebaliknya. Setiap rangkaian kereta juga ditambah satu gerbong,” jelasnya.

Libur panjang berdampak positif pula pada tingkat okupasi hotel. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki, mengatakan hunian hotel berbintang di Cirebon mencapai 94%-96%.

Di Yogyakarta, dinas perhubungan setempat menyiapkan antisipasi karena dipastikan volume kendaraan akan meningkat tajam selama libur panjang. Menurut Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Golkari Made Yulianto, kepadatan diprediksi mulai terjadi malam ini dan berpuncak pada Kamis hingga Sabtu.

Beberapa rekayasa lalu lintas bakal dilakukan nantinya untuk mengurai kepadatan, di antaranya dengan mengatur durasi lampu merah. Petugas juga akan diterjunkan untuk memastikan tidak ada kendaraan ataupun bus pariwisata terparkir di sembarang badan jalan. (FL/UL/RZ/DG/X-9)