Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

BPBD Sumsel Maksimalkan Water Bombing Untuk Cegah Karhutla

Dwi Apriani
22/9/2021 20:58
BPBD Sumsel Maksimalkan Water Bombing Untuk Cegah Karhutla
Water bombing untuk mencegah karhutla.(ANTARA/Aswaddy Hamid)

MUSIM kemarau masih terjadi saat ini di Sumatera Selatan. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel kembali gencar melakukan water bombing atau penyiraman air dari udara ke titik-titik hotspot.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori mengatakan water bombing yang dilakukan menggunakan helikopter tersebut difokuskan ke sejumlah daerah Sumsel yang menjadi langganan Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) seperti OKI, Ogan Ilir, Muara Enim, Pali, Banyuasin dan Mura.

"Dari hasil pantauan satu pesawat patroli dan satu helikopter, masih ditemukan hotspot di beberapa daerah. Paling banyak di OKI," katanya, Rabu (22/9).

Ia mengungkapkan, pada Selasa (21/9/2021) kemarin pihaknya melakukan water bombing ke hotspot atau titik panas sebanyak lima sorti di wilayah Pedamaran, satu sorti ke Pangakalan Lampam OKI dan satu sorti ke wilayah Indralaya Ogan Ilir.

Dari pantauan udara, saat ini di terpantau ada lima hotspot di OKI, Muba satu hotspot, Mura satu hotspot, Banyuasin satu hotspot, Muara Enim tiga hotspot, Pali 2 hotspot dan Ogan Ilir ada 2 hotspot. "Dari hasil waterbombing ada wilayah yang sudah padam apinya dan ada juga yang masih berasap," jelas Ansori.

Ia menyebut, pihaknya terus siaga sejak dari awal operasi Karhutla tahun ini. Hanya saja, operasi pemadaman udara menggunakan helikopter disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Seperti pada beberapa waktu lalu tak terpantau adanya titik panas karena hujan terus-menerus, BPBD Sumsel tidak melakukan water bombing. "Kita tidak boleh terlena dan hanya berharap dengan curah hujan saja.

"Karena itu, posko dan petugas terus kita siagakan. Kita harus selalu siap jika sewaktu-waktu terjadinya karhutla," tegas Ansori. (OL-15)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya