Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
DINAS Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim mulai memetakan daerah-daerah yang rawan terjadi kekeringan, saat musim kemarau. Daerah-daerah yang berpotensi mengalami kekeringan segera melakukan antisipasi.
Pihak DipertaKP jatim akan berkoordinasi dengan BPBD Jawa Timur. Sehingga saat terjadi kemarau dan kekurangan air bisa dilakukan dropping air ke warga.
"Kini sudah dipetakan daerah daerah mana saja yang rawan terjadinya kekeringan," kata Kepala Dinas Pertanian dan KP Provinsi Jatim Hadi
Sulistyo di Surabaya, Senin (6/9).
Daerah yang selama ini rawan kekeringan adalah Trenggalek, Bojonegoro, Lamongan, Jember, Lumajang, Madiun, Ponorogo dan sejumlah daerah lainnya. Menurutnya, tim dinas akan turun ke lapangan untuk mengidenitifikasi persoalan yang dialami petani saat musim kemarau. "Kalau kekurangan air maka kita bisa koordinasi dengan kabupaten setempat," ujarnya.
Apalagi, katanya, BMKG sudah memberikan peringatan agar waspada musim kemarau tahun ini. "Maka kami sangat memberikan perhatian serius," ujarnya. (OL-15)
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, bahkan pada malam hingga pagi hari suhu udara dapat mencapai di bawah 14 derajat celcius.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved