Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

674 Rumah di Lima Kecamatan Terdampak Banjir di Kabupaten Mempawah

 Atalya Puspa
15/7/2021 13:42
674 Rumah di Lima Kecamatan Terdampak Banjir di Kabupaten Mempawah
Rumah warga di Desa Pakak, Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, Kalbar, juga terendam air banjir setinggi pinggang orang dewasa, Rabu (14/7).(Antara/HO)

PUSAT Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) melaporkan sebanyak 674 Rumah di 5 Kecamatan terdampak banjir di Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat, antara lain Kecamatan Sungai Kunyit, Kecamatan Anjongan, Kecamatan Toho, Kecamatan Sungai Pinyuh, dan Kecamatan Segedong.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, sebanyak 674 unit rumah terdampak yang tersebar di 5 kecamatan dengan rincian sebagai berikut, Desa Sungai Kunyit Hulu, Desa Anjungan Dalam, Desa Anjungan Melancar, Desa Kepayang, Desa Terap, Desa Sepang, Desa Pak Utan, Desa Toho Hilir.

Lebih lanjut, Desa Galang, Desa Peniraman, Desa Purun Kecil dan Desa Peniti Dalam II.

"Hal ini berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mempawah hingga Kamis (15/7)," kata Abdul dalam keterangan resmi, Kamis (15/7).

Hujan dengan intensitas tinggi serta gelombang laut yang cukup tinggi disertai angin kencang memicu banjir yang terjadi pada Rabu (14/7) Pukul 01.00 WIB. Terdapat sebanyak 2.085 jiwa terdampak, diantaranya terdapat 14 KK memilih mengungsi karena air masuk ke dalam rumah. Dilaporkan juga Dermaga Pelabuhan Terminal Kijing mengalami rusak berat.

Menurut kajian dari InaRISK, Kabupaten Mempawah memiliki potensi risiko banjir sedang hingga tinggi. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.

"Masyarakat juga dapat memantau informasi prakiraaan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk," pungkasnya. (Ata/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik