Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bangka Belitung (Babel) meminta nelayan yang akan melaut untuk waspasa. Pasalnya saat ini kondisi laut kurang bersahabat alias ekstrem.
Permintaan itu disampaikan Kepala BPBD Provinsi Bangka Belitung (Babel) Mikron Antariksa. Minggu (11/7). "Informasi yang kita terima dari BMKG, cuaca ekstrem, ini harus diwaspadai nelayan kita, agar tidak terjadi lakalaut," kata Mikron.
Cuaca ektstrem tersebut menurut Mikron, seperti angin kencang dan gelombang tinggi. "Untuk ketinggian gelombang merata di seluruh perairan kita. Hal ini dipicu adanya pertumbuhan angin comulonimbus," terangnya.
Selain di laut, angin kencang atau puting beliung juga terjadi di darat. Pasalnya hingga saat ini angin puting beliung sudah beberapa wilayah di Provinsi Babel.
"Bangka, Toboali Bangka Selatan sudah terjadi puting beliung, puluhan rumah rusak, makanya kita minta masyarakat untuk waspada," ucap dia. (RF/OL-10)
Dia mengatakan jenazah perempuan itu ditemukan nelayan bernama Adi Prasetyo sekitar empat kilometer dari pantai Desa Pengambengan.
CUACA buruk yang melanda perairan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir bikin tangkapan nelayan menurun drastis.
Santoso, seorang nelayanJembrana, Bali, yang sedang melaut sekitar dua kilometer dari pantai mendengar suara minta tolong korban selamat kapal KMP Tunu Pratama Jaya
“Diduga ledakan terjadi karena gesekan serbuk korek api saat bom ikan dirakit dalam botol saus tomat, hingga memicu percikan api,”
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
Enam nelayan itu dilaporkan hilang sejak 15 Mei 2025 saat menangkap ikan mengunakan KM Berkat Baru di perairan selatan Pulau Rote.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved