Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEGIATAN pascapanen sangat berpengaruh pada kualitas lada putih yang dihasilkan oleh petani. Dan hal tersebut berimbas pada harga di pasaran. Maka, dibutuhkan semacam teknologi penanganan dan pengolahan lada putih yang mengacu pada standar internasional.
Merespon hal tersebut, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman menyerahkan bantuan berupa alat yang dapat digunakan sebagai pengering dan penyortir kepada Koperasi Lada yang bertempat di Gudang Sistem Resi Gudang (SRG) Lada Desa Puding, Kabupaten Bangka, Rabu (30/6/2021).
Bantuan tersebut merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) Cabang Pangkalpinang.
Baca Juga: Pimpinan Babel Bahas Vaksinasi Covid-19 Tahap Ketiga
Gubernur mengatakan dengan adanya alat sortir lada tersebut, petani diharapkan lebih mandiri dalam meningkatkan nilai jual lada, karena petani bisa menjual secara langsung kepada eksportir. "Ini merupakan bagian edukasi kita kepada para petani dimasa yang serba digitalisasi. Maka, harus menuntut kemandirian para petani kita," jelasnya.
Selain itu, pihaknya memberikan alat tersebut kepada Koperasi Lada guna menunjang program resi gudang dimana dibutuhkan peningkatan kualitas lada agar meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk lada tersebut di tingkat internasional.
Gubernur menjelaskan, alat pengering lada berguna sebagai pencegah kehilangan minyak atsiri. Lada putih harus dikeringkan sampai kadar air di bawah 12%. Kemudian, ketika biji lada putih yang sudah kering, harus dibersihkan dan dipilih sesuai dengan kebutuhan pasar.
"Maka, alat ini bertujuan untuk memisahkan kotoran, kulit, tangkai buah atau benda asing lainnya yang masih menempel pada biji lada sehingga memenuhi standar untuk mendapatkan harga yang diharapkan," terangnya.
Orang nomor satu di Babel itu juga melihat langsung proses penyortiran alat multifungsi tersebut yang berkapasitas satu ton per jamnya.
Dimulai dari pemasukan biji lada ke mesin, kemudian dilakukan penyetingan panas 40 derajat. Mesin kemudian menjalankan prosesnya melakukan penyortiran. Biji lada yang keluar selanjutnya tersortir pada tiga grade.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Dian Priambodo selaku Kepala Cabang PT. Bhanda Ghara Reksa (BGR) Pangkalpinang. Dirinya mengatakan perusahaan yang bergerak dibidang logistik tersebut memberikan bantuan dengan tujuan agar petani lada dapat meningkat kesejahteraannya.
"Alat ini untuk menyortir lada yang terbagi menjadi tiga kelas. Tiap kelasnya memiliki nilai yang berbeda-beda dipasaran," ungkapnya.
Selain di Gudang Puding, pihaknya juga akan menyerahkan alat sortir lada di Gudang Mangkol.
Sementara Rindra Gunawan, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Puding mengutarakan ini merupakan bukti Pemprov. Babel tidak lepas tangan terhadap para petani lada agar bergairah kembali menanam lada.
Ia mengatakan bahwa dengan adanya alat ini, sangat membantu para petani, dikarenakan selama ini para petani dalam hal penyortiran dan pengeringan masih menggunakan cara tradisional sehingga berakibat pada proses penjualan ke pembeli, harganya terlalu murah.
"Semoga ini menjadi titik balik kebangkitan kejayaan lada putih Babel," tutupnya. (RO/OL-10)
Masakan yang dikurasi secara ahli oleh Chef Daniel Chaney, menjanjikan simfoni rasa yang akan membuat lidah Anda terpuaskan.
Menhan Prabowo Subianto menyampaikan selamat jalan dan pastinya diharapkan akan terus bersama–sama berbakti kepada bangsa dan negara
Dalam kunjungan ini, Dubes AS didampingi oleh Heather C Variava, Deputy Chief of Mission, Colonel Mike Spake, Defense Attache, dan Steve Weston, Political Officer.
Kesamaan antara kedua negara ini, menurut Menhan Prabowo, akan menjadi modal yang kuat bagi kedua negara dalam upaya meningkatkan kerja sama pertahanan.
Kerja sama antara Telkom dan Grab meliputi kerja sama melalui promosi GrabRewards, yakni kemudahan pembayaran tagihan IndiHome dan WMS melalui aplikasi Grab.
Telkom melalui Telkom Corporate University (Telkom CorpU) kembali menggelar PluggedIn, yaitu event sharing knowledge dan best practices corporate university di Indonesia,
Lada putih memiliki rasa yang lebih tajam dan sedikit lebih pedas dibandingkan lada hitam, tetapi aromanya lebih lembut.
Gubernur babel Erzaldi Rosman, serta para pendahulu dan masyarakat petani bercita-cita untuk mengembalikan kejayaan lada Babel, akhirnya bisa terealisasi.
Sejarah menunjukkan bahwa penghasil lada di Indonesia yaitu Lampung dan Bangka Belitung.
Lada Putih yang dikembangkan petani di Babel berupa Muntok white papper atau lada putih Muntok yang menjadi idola kalangan eksportir
Petani di Purbalingga memulai perjalanan sebagai produsen benih lada. Dengan benih berkualitas yang telah diakui Kementerian Pertanian, produk mereka menembus pasar internasional
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved