Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEGIATAN pascapanen sangat berpengaruh pada kualitas lada putih yang dihasilkan oleh petani. Dan hal tersebut berimbas pada harga di pasaran. Maka, dibutuhkan semacam teknologi penanganan dan pengolahan lada putih yang mengacu pada standar internasional.
Merespon hal tersebut, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman menyerahkan bantuan berupa alat yang dapat digunakan sebagai pengering dan penyortir kepada Koperasi Lada yang bertempat di Gudang Sistem Resi Gudang (SRG) Lada Desa Puding, Kabupaten Bangka, Rabu (30/6/2021).
Bantuan tersebut merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) Cabang Pangkalpinang.
Baca Juga: Pimpinan Babel Bahas Vaksinasi Covid-19 Tahap Ketiga
Gubernur mengatakan dengan adanya alat sortir lada tersebut, petani diharapkan lebih mandiri dalam meningkatkan nilai jual lada, karena petani bisa menjual secara langsung kepada eksportir. "Ini merupakan bagian edukasi kita kepada para petani dimasa yang serba digitalisasi. Maka, harus menuntut kemandirian para petani kita," jelasnya.
Selain itu, pihaknya memberikan alat tersebut kepada Koperasi Lada guna menunjang program resi gudang dimana dibutuhkan peningkatan kualitas lada agar meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk lada tersebut di tingkat internasional.
Gubernur menjelaskan, alat pengering lada berguna sebagai pencegah kehilangan minyak atsiri. Lada putih harus dikeringkan sampai kadar air di bawah 12%. Kemudian, ketika biji lada putih yang sudah kering, harus dibersihkan dan dipilih sesuai dengan kebutuhan pasar.
"Maka, alat ini bertujuan untuk memisahkan kotoran, kulit, tangkai buah atau benda asing lainnya yang masih menempel pada biji lada sehingga memenuhi standar untuk mendapatkan harga yang diharapkan," terangnya.
Orang nomor satu di Babel itu juga melihat langsung proses penyortiran alat multifungsi tersebut yang berkapasitas satu ton per jamnya.
Dimulai dari pemasukan biji lada ke mesin, kemudian dilakukan penyetingan panas 40 derajat. Mesin kemudian menjalankan prosesnya melakukan penyortiran. Biji lada yang keluar selanjutnya tersortir pada tiga grade.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Dian Priambodo selaku Kepala Cabang PT. Bhanda Ghara Reksa (BGR) Pangkalpinang. Dirinya mengatakan perusahaan yang bergerak dibidang logistik tersebut memberikan bantuan dengan tujuan agar petani lada dapat meningkat kesejahteraannya.
"Alat ini untuk menyortir lada yang terbagi menjadi tiga kelas. Tiap kelasnya memiliki nilai yang berbeda-beda dipasaran," ungkapnya.
Selain di Gudang Puding, pihaknya juga akan menyerahkan alat sortir lada di Gudang Mangkol.
Sementara Rindra Gunawan, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Puding mengutarakan ini merupakan bukti Pemprov. Babel tidak lepas tangan terhadap para petani lada agar bergairah kembali menanam lada.
Ia mengatakan bahwa dengan adanya alat ini, sangat membantu para petani, dikarenakan selama ini para petani dalam hal penyortiran dan pengeringan masih menggunakan cara tradisional sehingga berakibat pada proses penjualan ke pembeli, harganya terlalu murah.
"Semoga ini menjadi titik balik kebangkitan kejayaan lada putih Babel," tutupnya. (RO/OL-10)
Dengan kehadiran Job Fair & Internship Expo, sama-sama memberi benefit untuk kampus dan industri.
Selain itu, terdiri atas 3 titik parkir, Privilege Parking Spot merupakan area parkir dedicated yang disediakan khusus untuk semua jenis kendaraan elektrifikasi Toyota dan Lexus.
Menaker Ida menegaskan bahwa gedung WDC sebagai bentuk jawaban Pemerintah (BBPVP Bandung) terhadap kebutuhan anak-anak muda di Bandung dan sekitarnya.
Masakan yang dikurasi secara ahli oleh Chef Daniel Chaney, menjanjikan simfoni rasa yang akan membuat lidah Anda terpuaskan.
Promosi produk perkebunan harus ditingkatkan partisipasinya ke depan
Para pekerja transportasi CPO atau minyak sawit, banyak yang mengalami pengurangan frekuensi angkut minyak sawit
Lada putih memiliki rasa yang lebih tajam dan sedikit lebih pedas dibandingkan lada hitam, tetapi aromanya lebih lembut.
Petani di Purbalingga memulai perjalanan sebagai produsen benih lada. Dengan benih berkualitas yang telah diakui Kementerian Pertanian, produk mereka menembus pasar internasional
Lada Putih yang dikembangkan petani di Babel berupa Muntok white papper atau lada putih Muntok yang menjadi idola kalangan eksportir
Sejarah menunjukkan bahwa penghasil lada di Indonesia yaitu Lampung dan Bangka Belitung.
Gubernur babel Erzaldi Rosman, serta para pendahulu dan masyarakat petani bercita-cita untuk mengembalikan kejayaan lada Babel, akhirnya bisa terealisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved