Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ALAT deteksi covid-19 berbasis kecerdasan buatan GeNose C19 hasil ciptaan peneliti Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, mampu mendeteksi keterpaparan seseorang terhadap virus korona varian baru serta varian sebelumnya yang lain.
Salah satu peneliti GeNose C19, Dian Kesumapramudya Nurputra mengungkapkan varian baru virus korona, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan virus korona yang sudah ada sehingga dapat terdeteksi. Terkait dengan varian India, Dian menjelaskan, meski sejauh ini belum
memiliki data yang lengkap terhadap virus korona varian India namun Dian memastikan varian tersebut akan tetap dapat dideteksi.
"Kami memang belum mendapatkan sampel dari pasien. Tetap kami yakin GeNose dapat mendeteksi," kata Dian, Minggu (23/5).
Ia menegaskan, virus korona varian India ini tidak jauh berbeda dengan varian lainnya.Namun demikian, oimbuh Dian, para peneliti juga terus
berusaha mencari informasi mengenai virus varian India tersebut sehingga bisa segera dimasukkan ke dalam data base pendukung operasional GeNose C19.
Pada kesempatan itu, Dian yang didampingi Prof Kuwat Triyana menambahkan saat ini pengguna GeNose C19 dapat segera melakukan
update atau pemutakhiran yang dapat dilakukan sendiri oleh users.
"Kami berharap agar users segera melakukan pemutakhiran. Mudah kok cukup tersambung dengan jaringan internet, bisa segera melakukan updating," tegasnya.
baca juga: Genose19
Dian menambahkan, untuk melakukan pemutakhiran itu, users cukup nge-klik help dan kemudian pmutakhiran. Dikatakan ada beberapa yang berubah salah satunya interface yang lebih friendly dibanding yang sebelumnya dan juga data base yang ada juga tambah besar.
Dian juga menambahkan GeNose C19 dalam waktu dekat akan menjalani uji validitas eksternal yang melibatkan Universitas Andalas, Universitas Indonesia dan Universitas Airlangga. GeNose C19 juga akan menjalani uji diagnostic post marketing. (N-1)
Pemeriksaan GeNose C19 di Terminal Pulogebang akan dilakukan secara random sampling.
Penumpang harus memastikan dirinya sehat dan membawa tiket kereta api untuk bisa tes GeNose.
Biaya layanan untuk pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun Gambir juga sebesar Rp20 ribu. Waktu operasional pemeriksaan setiap hari pukul 07.00-19.30 WIB.
PT KAI Daop 1 Jakarta kembali mengimbau para calon pengguna yang akan menggunakan layanan tes di stasiun agar melakukan pemeriksaan H-1 atau satu hari sebelum jadwal keberangkatan.
Pada saat melakukan pembelian tiket Kereta Api Jarak Jauh, pelanggan dapat menambahkan layanan pemeriksaan GeNose C19 langsung pada aplikasi KAI Access
Kereta Api menjadi moda yang paling awal menerapkan pemeriksaan GeNose C19. Hingga 28 Maret 2021, KAI telah melayani 345.668 peserta pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved