Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Ratusan Hektar Lahan Pertanian di Kalsel Terendam Banjir

Denny Susanto
16/5/2021 13:05
 Ratusan Hektar Lahan Pertanian di Kalsel Terendam Banjir
Sebanyak enam desa terdampak banjir di Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan(MI/Denny Susanto )

SERIKAT Petani Indonesia Kalimantan Selatan mencatat bencana banjir yang melanda tiga kabupaten saat lebaran Idul Fitri 1442 H telah menyebabkan ratusan hektar lahan pertanian dan sawah mengalami kerusakan. SPI menilai program Revolusi Hijau yang digalakkan pemerintah daerah gagal dan mendesak dilakukan audit.

Saat ini sejumlah wilayah di Kalsel dilanda banjir meliputi Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru dan Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu. Ketua SPI Kalsel, Dwi Putera Kurniawan, Sabtu (16/5) mengatakan petani dan masyarakat masih belum pulih dari trauma bencana yang banjir di awal tahun ini.

Bahkan program pemerintah daerah maupun perintah pusat berkaitan dengan pasca banjir seperti rehabilitasi fasilitas umum dan lahan pertanian pangan yang rusak belum dilakukan apalagi program pemulihan ekonomi masyarakat. Pemerintah seharusnya hadir mengatasi permasalahan ini untuk mencegah dampak kerugian petani dan masyarakat yang terus berulang.

SPI mencatat ada 6 Desa terdampak banjir di Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu yaitu Desa Sinar Bulan, Desa Satui Timur, Desa Satui Barat, Desa Jombang dan Desa Sejahtera Mulia dimana 87 Hektar sawah dan lahan pertanian pangan rusak. Di Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah ada 9 Desa terdampak yaitu Desa Haruyan, Haruyan Seberang, Desa Teluk Masjid, Desa Pengambau Hilir Luar, Desa Pengambau Hilir Dalam, Desa Lokbontar dan Desa Mangunang dimana 98 hektar sawah dan lahan pertanian pangan ikut terendam

baca juga: Kalsel

Di Kabupaten Kotabaru lahan pertanian pangan yang terendam seluas 35 hektar yaitu di Desa Tanjung Seloka Kecamatan Pulau Laut Selatan. Kerugian materi petani mulai dari tempat tinggal dan lahan pertanian mencapai Rp7 miliar. SPI mendesak pemerintah untuk segera melakukan langkah-langkah kongkrit dan aksi nyata untuk mengganti kerugian petani pangan yang gagal panen sesuai UU No 41 tahun 2009 tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

"Jadi dalam periode Januari sampai pertengahan Mei 2021 ini seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan mengalami dampak bencana ekologis ini. Sebuah fenomena bencana yang harus dibenahi mulai dari sumber penyebabnya sampai mitigasi resiko bencana agar Kalsel tetap layak huni dan membawa berkah ekonomi bagi petani," ujar Dwi Kurniawan. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik