Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Desamu Punya Destinasi Wisata? Yuk Ikut Anugerah Desa Wisata 2021

Iis Zatnika
03/5/2021 09:33
Desamu Punya Destinasi Wisata? Yuk Ikut Anugerah Desa Wisata 2021
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menikmati tari edan-edanan di Desa Wisata Krebet, Pajangan, Bantul.(ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)

Gairah warga desa menjadikan kampungnya sebagai desa wisata, yang ditandai dengan inisiatif mereka membuka berbagai destinasi baru, sebagian dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), akan bertambah meriah dengan penyelenggaraan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. Kompetisi itu diharapkan bisa melahirkan desa-desa wisata baru yang juga menjalankan konsep berkelanjutan, seperti Desa Panglipuran di Bali yang telah mendunia. Demikian terungkap dalam peluncuran Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jumat (30/4).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan  tema yang diusung  adalah Indonesia Bangkit. "Kami menyakini pembangunan desa-desa wisata manjadi salah satu pilar penting kebangkitan Indonesia serta industri wisata  pascapandemi. Ditargetkan, kompetisi diikuti sedikitnya  500 desa wisata. Indonesia sendiri memiliki 75.000 desa dengan sekitar 1.200 di antaranya berpotensi menjadi desa wisata.

Sandiaga memaparkan, Anugerah Desa Wisata akan menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi. Selain menyasar  wisatawan domestik, desa wisata diyakini akan menjadi destinasi favorit turis mancanegara. Pasalnya, pandemi telah memunculkan kesadaran dan minat pada wisata berkelanjutan dan inklusif, yang menjadi karakter utama desa wisata. Desa wisata menjadikan warga lokal sebagai pelaku dan kelestarian alam sebagai faktor pemikat sehingga dampak yang dihasilkan wisata justru positif. 

Rangkaian kompetisi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 akan dimulai pada 30 April 2021 sampai dengan 4 Desember 2021. Terdapat 7 kategori penilaian, diantaranya Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE), desa digital, suvenir (kuliner, fesyen, kriya), daya tarik wisata (alam, budaya, buatan), konten kreatif, homestay dan toilet. "Kategori-kategori tersebut diharapkan mampu mendorong kreatifitas pengelola desa wisata yang dapat diikuti oleh semua desa di Indonesia," kata Sandiaga.

Berikut rangkaian kegiatannya:  
Sosialisasi/ Promosi: 30 April s/d 25 Juni 2021
Registrasi Online: 7 Mei 2021 s/d 26 Juni 2021, 
Promosi Kol Regional: 20 Mei 2021 s/d 24 Juni 2021
Kurasi: 28 Juni 2021 s/d 2 Juli 2021 
Pembekalan/ Workshop: 5 Juli  2021 s/d 16 Juli 2021 (Online)     
(Kegiatan ini dilakukan untuk mempertajam pemahaman mengenai syarat dan ketentuan kategori dan juga sarana edukasi CHSE)
Penetuan 50 Desa terbaik: 16 Agt 2021 s/d 20 Agt 2021 
(Para dewan juri akan menentukan 500 desa sebagai nominasi, dan akan dipilih 50 desa terbaik, yang nantinya akan dilakukan visitasi/verifikasi oleh Menparekraf dan perwakilan dari dewan juri)
Visit: 23 Agt 2021 s/d 12 Nov 2021
(Pada saat Visit masing masing dari 50 Desa akan mempresentasikan keunggulan desa masing-maisng sesuai dengan kategori penilaian dan akan di lakulan penilaian langsung oleh Menparekraf dan Perwakilan Juri. 
Penentuan 10 Besar: 15 Nov 2021 s/d 19 Nov 2021
(Penentuan 10 besar desa wisata dilakukan berdasarkan skor penilaian yang didapat setelah visitasi/verifikasi) 
Penentuan 4 Besar: 22 Nov s/d 3 Des 2021 
(Dilakukan penilaian kembali oleh dewan juri untuk memilih 4 desa terbaik dan juga voting oleh masyarakat untuk memilih 1 desa terfavorit lewat media sosial. 
Malam Puncak: 7 Des 2021
(Pengumuman 4 desa terbaik dan 1 desa terfavorit akan diumumkan di acara Malam Puncak Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021)

Kegiatan ini juga diharapkan bisa memperkaya database informasi dari desa wisata yang mendaftar dan ikut berpartisipasi dalam acara ini. Hal ini dikarenakan pengisian pendaftaran anugerah desa wisata ini akan disinkronisasikan dengan sistem jejaring desa wisata (jadesta) yang saat ini sedang dikembangkan. (X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya