Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membutuhkan anggaran Rp200 miliar untuk mengoptimalkan sumber mata air memenuhi kebutuhan seluruh rumah tangga di wilayah itu.
Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Gunung Kidul Toto Sugiharto di Gunung Kidul, Selasa (23/3), mengatakan layanan jaringan air yang diberikan belum bisa menjangkau seluruh masyarakat atau rumah tangga karena baru menyasar 50 persen rumah tangga.
"Rencananya pelayanan itu akan ditingkatkan menjadi 80 persen dengan optimalisasi sumber-sumber air yang ada. Kami sudah merencanakan dan membuat kajian tentang kebutuhan anggaran,” kata Totok.
Ia mengatakan berdasarkan kajian yang dilakukan untuk optimalisasi sumber membutuhkan biaya sekitar Rp200 miliar. Menurut dia, alokasi ini terhitung besar karena tidak mungkin dibiayai melalui APBD kabupaten sehingga membutuhkan bantuan dari Pemerintah DIY maupun pemerintah pusat.
“Untuk program sudah ada koordinasi dengan bupati. Mudah-mudahan dalam lima tahun program ini bisa terealisasi,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunung Kidul Eddy Praptono mengatakan program 100 persen masyarakat terlayani air bersih sudah digulirkan Pemerintah Pusat bersamaan dengan program nol persen permukiman kumuh dan 100 persen akses sanitasi untuk masyarakat. Meski demikian, ia mengakui, untuk masalah air belum menyasar ke seluruh masyarakat karena tingkat ketercapaian baru sekitar 75 persen.
“Memang belum semua masyarakat bisa terlayani air bersih dan ini jadi pekerjaan yang harus diselesaikan,” katanya.
Ia mengatakan berdasarkan data, capaian layanan air bersih untuk masyarakat mencapai 75 persen terdiri dari layanan dari PDAM Tirta Handayani sekitar 50 persen. Sedangkan sisanya sekitar 25 persen berasal dari layanan sistem penyediaan air minum dusun (Spamdus) atau sistem penyediaan air minum desa (Spamdes).
"Ada beberapa kendala yang mengakibatkan layanan air bersih belum bisa 100 persen. Salah satunya dikarenakan kondisi geografis yang berupa wilayah perbukitan sehingga akses belum bisa menjangkaunya," katanya.
Ia mengatakan sumber mata air tidak ada masalah karena Gunung Kidul banyak memiliki sungai-sungai bawah tanah. Meski demikian, lanjut dia, untuk optimalisasi layanan terkendala kemampuan anggaran pemkab yang sangat terbatas.
“Kami yakin bisa target 100 persen akses air bersih bisa diwujudkan di Gunung Kidul, asalkan adanya anggaran. Permasalahannya kemampuan keuangan daerah terbatas sehingga program harus dilakukan secara bertahap,” katanya. (Ant/OL-12)
SUNGAI adalah indikator kemajuan. Pemulihan dan penataan aliran sungai merupakan pekerjaan strategis, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Kerusakan ginjal bisa memberi dampak kesehatan serius bagi organ tubuh lainnya seperti jantung, hati, dan bahkan otak.
Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2020, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kelangkaan atau krisis air bersih pada 2045.
Batu ginjal terbentuk dari endapan mineral, garam, dan zat sisa lainnya yang mengkristal akibat kebiasaan kurang minum.
Sebuah studi mengungkap air mungkin terbentuk jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap air sudah mulai terbentuk di alam semesta lebih awal dari yang diperkirakan, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved