Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
EMERINTAH melalui Kementerian Koperasi dan UMKM menargetkan
sekitar 30 juta usaha kecil dan menengah menembus pasar digital pada
2023 mendatang. Digitalisasi ini sangat penting untuk meningkatkan daya
saing khususnya menyangkut produktivitas dan pendapatan.
Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki mengatakan, pihaknya terus
mendukung digitalisasi pelaku usaha kecil dan menengah. Sejak Januari
2020, UMKM yang terhubung ke platform digital baru 13% atau sekitar 8
juta.
Angka ini terus meningkat hingga saat ini. "Per hari ini sudah 12 juta
UMKM terhubung digital. Target kita 30 Juta UMKM terhubung digital,"
ujar Menteri di Bandung, Minggu (21/3).
Kehadiran Menteri KUKM itu juga untuk mendukung gelaran Sinergi Pekan Kerajinan Jawa Barat dan Karya Kreatif Jawa Barat 2021. Acara itu diluncurkan Bank Indonesia Jawa Barat dan sejumlah pihak lain.
Lebih jauh, Menteri Teten menyatakan pihaknya menargetkan dalam setiap bulan terdapat 500
ribu UMKM yang terakses pasar digital. Teten menyebut, sebagai upaya
digitalisasi UMKM pihaknya menggelar sejumlah program.
Salah satunya melalui rangkaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata #Di Indonesia Aja (BWI). Dia berharap melalui kegiatan tersebut UMKM seperti di Jawa Barat mampu meraih pasar lokal yang maksimal. "Gernas BBI tuan rumahnya Jawa Barat," ujarnya.
Dia menilai berbagai produk Jawa Barat memiliki daya saing sehingga bisa didorong untuk menggunakan platform digital global. "Bulan April, satu bulan penuh setiap hari kita promosikan dan ajak seluruh Indonesia untuk membeli berbagai produk UMKM dari Jawa Barat."
Lebih lanjut, mantan aktivis antikorupsi itu menilai pandemi covid-19 berdampak langsung bagi UMKM mulai dari penjualan, kemampuan pembayaran pinjaman usaha dan distribusi produk.
Namun, menurutnya, pada 2021 ini meskipun ekonomi belum normal tapi UMKM mulai menggeliat. Ini terbukti dari sisi penjualan produk dan kredit KUR ke perbankan sudah meningkat.
Meski begitu, Menteri berharap program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
dapat menyentuh pelaku UMKM. "Ini akan terus dilakukan dalam pemulihan ekonomi tanah air."
Pria kelahiran Garut, Barat itu, menegaskan pemulihan ekonomi akan tercapai jika bisa mengatasi covid-19 dengan cepat. "Kami yakin masyarakat sudah biasa bagaimana manajemen prokes bisa dilakukan tanpa harus mengganggu aktivitas ekonomi," katanya.
Sinergi Pekan Kerajinan Jawa Barat
Pada kesempatan yang sama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto menjelaskan, gelaran Sinergi Pekan Kerajinan Jawa Barat dan Karya Kreatif Jawa Barat 2021 dilakukan berkat kerja sama pihaknya dan sejumlah unsur lain.
Kegiatan ini kolaborasi antara kantor perwakilan BI di Jawa Barat
sebagai dukungan terhadap Gernas BBI dan BWI yang pada April akan digelar di provinsi ini sebagai event nasional. Event tersebut akan
mengusung tema : Sinergi Mengembangkan Kreatifitas Menuju UKM Jabar
Teratas. Tagline yang dipilih #UKMJabarPaten.
Dalam rangkaian acara akan ditampilkan berbagai produk kriya, kain,
kuliner, kopi dan industri kreatif mitra Bank Indonesia di Jawa Barat.
"Akan ditampilkan pula pemutaran video pariwisata, tarian, fashion show, talkshow akses pembiayaan dan business matching, serta berbagai
penampilan hiburan menarik lainnya untuk mempromosikan UMKM dan
pariwisata di Jawa Barat secara nasional," jelasnya
Bagi Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat, pelaksanaan Sinergi Pekan
Kerajinan Jawa Barat dan Karya Kreatif Jawa Barat 2021 yang dilaksanakan sebagai dukungan terhadap Gernas BBI dan BWI Jawa Barat. Ini merupakan upaya berkesinambungan untuk menciptakan New UMKM Jawa Barat secara end-to-end sebagai kekuatan ekonomi nasional yang tumbuh berdaya saing, bercirikan pemanfaatan digital, khususnya untuk mendukung promosi dan pemasaran secara virtual.
Dari kegiatan itu, UMKM diharapkan tetap mampu memberikan kontribusi optimal di masa pandemi terhadap perekonomian tidak hanya Jawa Barat, tapi juga nasional.
Sementara dalam pelaksanaan Sinergi Pekan Kerajinan Jawa Barat dan Karya Kreatif Jawa Barat 2021 tersebut juga dilakukan upaya lanjutan digitalisasi sistem pembayaran. Upaya itu diyakini sebagai entry point dukungan terhadap akses pembiayaan dan penciptaan ekosistem digital secara lebih luas dan terintegrasi. Tujuannya untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mendukung pencapaian visi Jawa Barat sebagai provinsi digital.
Untuk itu, pada bulan April juga akan digelar Festival Ekonomi Digital
Indonesia (FEKDI) yang secara nasional akan diselenggarakan pada 5 sampai 8 April. Khusus di wilayah Jawa Barat pada 9 April.
"Mari kita dukung upaya percepatan pemulihan ekonomi dengan mendukung Gernas BBI dan BWI melalui pembelian produk UMKM dan berwisata di dalam negeri namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kill
the virus, but not the economy. Control the pandemic, but not to stop
the economy," tandas Herawanto. (N-2)
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved