Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Jateng Harus Perbaiki Infrastruktur Pengendali Banjir

Atalya Puspa
26/2/2021 09:47
Jateng Harus Perbaiki Infrastruktur Pengendali Banjir
Seorang warga memikul galon air untuk kebutuhan air minum keluarga yang mengungsi akibat banjir di Kelurahan Tanjung Mas, Semarang, Jateng.(ANTARA FOTO/Aji Styawan )

KEPALA BMKG Dwikorita Karnawati di depan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan kepala dinas yang hadir menyampaikan data terkait perubahan iklim global, di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Kamis (25/2).

Di depan Gubernur dan Kepala Dinas yang hadir, Dwikorita menyampaikan berdasarkan analisis data yang dilakukan BMKG, menunjukkan bahwa tren peningkatan Gas Rumah Kaca (GRK) yang mengakibatkan perubahan iklim global.

"Hal ini juga terjadi di Indonesia yang terindikasi dari trend kenaikan suhu udara, curah hujan serta peningkatan frekuensi, durasi, dan intensitas kejadian hujan ekstrem. Sehingga berdampak pada peningkatan kejadian bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, longsor, puting beliung, dan angin kencang," jelas Dwikorita dalam keterangan resmi, Jumat (26/2).

Dengan memperhatikan hal tersebut, lanjutnya, BMKG merekomendasikan bahwa desain pembangunan infrastruktur pengendali banjir dan tata air perlu mempertimbangkan peningkatan kondisi cuaca ekstrem. Dwikorita juga mengimbau masyarakat khususnya di wilayah Jawa Tengah untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang masih berpeluang terjadi hingga beberapa waktu ke depan.

"Terutama untuk wilayah Jawa Tengah, saat ini masih dalam periode puncak musim hujan. Kami prediksi kondisi cuaca ekstrem masih akan terjadi sampai akhir Februari hingga awal Maret. Mohon untuk selalu waspada dan tetap menjaga lingkungan," imbuhnya.

Selain kondisi cuaca ekstrem, Kepala BMKG juga menyampaikan peningkatan jumlah kejadian gempabumi yang cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir. BMKG juga menghimbau pemerintah daerah untuk mewaspadai potensi gempabumi di Jawa Tengah yang juga cenderung meningkat, mengingat Jawa Tengah merupakan wilayah yang rawan gempabumi dan tsunami.

"Kami juga merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah untuk meningkatkan upaya mitigasi gempabumi dan tsunami," kata Dwikorita.

Menanggapi yang disampaikan BMKG, GubernurJawa Tengah Ganjar Pranowo menekankan untuk memperhatikan kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan dalam konteks kebencanaan.

baca juga: Ketua DPD Desak Daerah Cari Tahu Akar Penyebab Banjir Semarang

"Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Ibu Dwikorita tadi, hingga awal April masih ada potensi hujan, jadi saya minta semua waspada dan terus memperhatikan informasi BMKG. Daerah-daerah yang berpotensi banjir dan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan. Harapan kita bisa menyelamatkan nyawa lebih banyak, dan pengurangan resiko bencana lebih awal bisa disikapi. Kemudian perencanaan pembangunan sudah mulai dan selalu mengacu pada kondisi-kondisi potensi kebencanaan," tegas Ganjar. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik