Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Polairud DIY Bongkar Kegiatan Perdagangan Satwa Liar Dilindungi

Atalya Puspa
17/2/2021 17:32
Polairud DIY Bongkar Kegiatan Perdagangan Satwa Liar Dilindungi
Labi-labi moncong babi.(MI/Marcel.)

DIREKTORAT Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda DIY mengamankan enam tersangka pelaku pemeliharaan dan perdagangan satwa liar yang dilindungi. Lima buaya muara (Crocodylus porosus) dan 14 labi-labi moncong babi (Carettochelys insculpta) berhasil diselamatkan pada pengungkapan kasus tersebut.

Azahari Juanda menjelaskan penangkapan para tersangka berdasarkan informasi masyarakat dan hasil patrol cyber melalui media sosial yang direspons oleh Subdit Gakkum Polairud Polda DIY yang telah berkoordinasi dengan Balai KSDA Yogyakarta untuk evakuasi.

“Pada kesempatan ini juga kami menghadirkan tiga tersangka, satu tidak bisa hadir karena sakit dan dua tersangka lain masih di bawah umur sehingga nanti ditempuh dengan peradilan anak," kata Azhari dalam keterangan resmi, Selasa (17/2).

Kepala Balai KSDA Yogyakarta Muhammad Wahyudi mengapresiasi langkah koordinasi yang telah dilakukan Direktorat Polairud Polda DIY dalam upaya penertiban kepemilikan satwa dilindungi tersebut. "Penanganan kasus pelanggaran di bidang kehutanan dapat diselesaikan melalui koordinasi yang baik dengan semua pihak terkait. Pengungkapan kasus dengan modus perdagangan satwa liar dilindungi di media online membuktikan upaya penegakan hukum bidang kehutanan dilakukan secara serius," bebernya.

Ia mengungkapkan, barang bukti buaya muara dan labi-labi moncong babi yang diperlihatkan dapat menjadi momen edukasi kepada masyarakat bahwa satwa tersebut dilindungi undang-undang. "Jadi masyarakat tidak dapat memelihara dan memperdagangkan jenis satwa tersebut secara bebas," tegasnya.

Lebih lanjut Muhammad Wahyudi juga menyampaikan bahwa penangkapan ini bisa menjadi informasi kepada seluruh masyarakat Yogyakarta yang selama ini mungkin belum mengetahui layanan aduan ke Balai KSDA Yogyakarta. "Kami juga punya call center yang dapat menampung aduan dari masyarakat salah satunya terkait peredaran satwa dilindungi secara ilegal. Selain itu, Balai KSDA Yogyakarta juga punya tanggung jawab untuk dapat memastikan satwa segera dapat direhabilitasi dan kembali ke habitatnya," ungkapnya.

Selanjutnya barang bukti buaya muara pada kasus itu sementara dititipkan ke Balai KSDA Yogyakarta untuk dilakukan penanganan dan penyelamatan lebih lanjut. "Ke depan buaya muara akan dititipkan ke Predator Fun Park di Malang, Jawa Timur. Labi-labi moncong babi akan dikembalikan ke habitat aslinya Papua," pungkas Wahyudi.

Lima buaya muara itu berumur remaja dengan ukuran masing-masing 110 cm, 120 cm, 113 cm, 178 cm, dan 138 cm. Sesuai dengan Permenhut Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa serta Permenlhk 106/2018, buaya muara termasuk dalam satwa yang dilindungi. Labi-labi moncong babi (Carettochelys insculpta) merupakan satwa yang dilindungi berdasarkan Permenlhk 106/2018. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya