Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
KEMENTERIAN Pertanian melalui Ditjen Hortikultura menggelontorkan dana sebesar Rp4,7 miliar untuk petani bawang merah dan cabai merah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Pemberian dana itu dilakukan agar terjadi peningkatan hasil cabai dan bawang merah di tingkat petani.
Kepala Bagian Evaluasi dan Pelaporan Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Anastasia Promosiana, saat menghadiri dialog Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu (GPPT) sebagai akselerator menuju kedaulatan pangan, mengungkapkan adanya bantuan itu dari Kementerian Pertanian. “Khusus untuk petani bawang merah dan cabai merah di Indramayu, pemerintah pusat tahun ini sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp4,7 miliar,” kata Anastasia di Indramayu, Selasa (5/4).
Dana itu, lanjut Anastasia, bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan petani di Indramayu, di antaranya untuk pembelian pupuk, benih, dan alat pertanian. “Asalkan memang untuk kebutuhan mereka,” tambahnya.
Dalam paparannya, dana itu akan dibagi untuk dua komoditas. Untuk bawang merah, dana bantuan Rp2,4 miliar dengan luas tanam 65 hektare dan cabai merah sebesar Rp2,3 miliar dengan luas tanam 80 hektare.
Untuk pengajuannya, petani melalui gabungan kelompok tani dan pemerintah daerah bisa langsung mengajukan proposal kepada Kementerian Pertanian.
“Jika disetujui, petani bawang merah mendapat bantuan Rp37 juta per hektare dan petani cabai merah Rp28,5 juta per hektare.”
Picu inflasi
Di bagian lain, harga bawang merah asal Jawa di sejumlah pasar tradisional di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, melonjak. Saat ini harga bawang merah dari Jawa Rp55 ribu per kg. “Lebih mahal harga bawang merah dari Jawa daripada impor,” kata Hanafi, pedagang bawang merah di Pasar Pembangunan Pangkalpinang.
Harga bawang impor, seperti bawang birma, hanya Rp34 ribu per kg, bawang pakistan Rp28 ribu per kg, dan bawang tiongkok Rp40 ribu per kg.
Meski mahal, lanjut Hanafi, bawang merah dari Jawa lebih disukai konsumen karena kualitas dan rasanya lebih enak.
Sementara itu, harga cabai sudah mulai turun. Harga cabai rawit dari Rp60 ribu per kg turun menjadi Rp45 ribu per kg, sedangkan harga cabai merah turun dari Rp50 ribu per kg menjadi Rp45 ribu per kg.
Tidak stabilnya harga bawang merah dan cabai merah menimbulkan inflasi cukup tinggi. Seperti di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tingkat inflasi pada Maret tahun ini tercatat 0,51% atau lebih tinggi daripada tingkat inflasi nasional pada bulan sama, yakni 0,19%.
“Selain itu, tingkat inflasi di Kudus juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan tingkat inflasi di Jateng yang mencapai 0,39%,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Kudus Endang Tri Wahyuningsih, Selasa (5/4).
Sumbangan terbesar terjadinya kenaikan inflasi di Kudus disebabkan melambungnya harga bawang merah, cabai merah, kacang panjang, bawang putih, beras, dan batu bata. Selain Kudus, inflasi juga terjadi di lima kota di Jawa Tengah. (RF/Ant/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved