Berantas Narkoba, Polisi Gelar Operasi Bersinar

KONDISI Indonesia yang darurat narkoba memaksa Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, untuk melakukan langkah-langkah sinergis dengan kelompok lembaga atau masyarakat demi pencegahan dini.

BNN Kabupaten Sukoharjo bekerja sama dengan ormas dan Kodim membentuk 1.000 tenaga penyuluh bahaya narkoba. “Kondisi darurat narkoba ini harus serius disikapi agar masyarakat bisa diingatkan sedini mungkin bahaya narkoba. Kami libatkan seluruh elemen masyarakat untuk membantu sosialisasi,” kata Kepala BNN Kabupaten Sukoharjo, Agus Widanarko, Selasa (5/4).

Gerakan melawan narkoba juga digaungkan di Jawa Barat. Direktur Reserse Narkoba Polda Jabar, Kombes Aman Gane, menegaskan, pihaknya menggelar operasi Berantas Sindikat Narkoba (Bersinar) dari 21 Maret hingga 20 April.

“Dalam operasi Bersinar ini targetnya semua. Negara menyatakan perang terhadap narkoba. Kepala daerah atau siapa pun kalau salah, tetap kami tindak,” kata Aman Gane.

Seperti di Tasikmalaya, operasi Bersinar menyasar 920 anggota polisi dan pegawai negeri sipil (PNS) untuk menjalankan tes urine.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKB Asep Saepudin, menjelaskan tes urine hari pertama hanya diikuti 720 orang. “Pelaksanaan tes urine bertahap. Pada hari ini sebanyak 720 orang. Sisanya ada 200 anggota polisi yang masih disiagakan menjaga pelaksanaan ujian nasional. Mereka akan menyusul setelah tugas selesai,” jelas Asep.
Operasi Bersinar juga dilaksanakan di 30 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Selasa (5/4).

Di bagian lain, Polda Bali bersama Bea Cukai Denpasar, PT Pelindo Benoa, dan TNI-AL melakukan razia narkoba di Pelabuhan Benoa Bali, Selasa (5/4).

Para petugas memeriksa seluruh penumpang dan barang dengan dipimpin Kasubdit II Direktorat Narkoba Polda Bali, AKB Johny Lay, bersama 100 personel gabungan. (Tim/N-3)