Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Lava Pijar Gunung Merapi Meluncur Hingga 1.500 M dari Puncak

Agus Utantoro
09/2/2021 08:18
Lava Pijar Gunung Merapi Meluncur Hingga 1.500 M dari Puncak
Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang terlihat dari Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta(ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko )

GUGURAN lava pijar dari puncak Gunung Merapi, Senin (8/2) malam, meluncur hingga jarak 1.500 meter atau satu setengah kilometer dari puncak Gunung Merapi mengarah ke barat daya dan masuk ke hulu Sungai Boyong dan Sungai Krasak.

Sungai Boyong, ketika sampai Kota Yogyakarta bernama Sungai Code yang berada di sebelah timur Keraton Yogyakarta dan di sebelah barat Puro Pakualaman. Sedangkan Sungai Krasak menjadi tanda batas Provinsi Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Heru Suparwaka menjelaskan, dalam pengamatan petugas dari hari Senin pukul 18.00 hingga Selasa pukul 06.00 WIB, guguran lava pijar Gunung Merapi tersebut terjadi sebanyak 18 kali.

Sedangkan asap kawah terlihat berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan mencapai ketinggian 50 meter dari puncak.

"Kegempaan yang tercatat di seismogram, guguran sebanyak 36 kali dengan amplitudo antara 3 milimeter hingga 35 milimeter dan durasi antara 14 detik hingga 103 detik," kata Heru, Selasa (9/2).

Selain itu, kegempaan yang terekam adalah fase banyak atau hybrid yang terjadi hanya sekali dengan amplitudo 15 milimeter dan durasi 10 detik. Sementara cuaca dari sore hingga pagi hari, teramati berawan, mendung dan hujan dengan volume hujan 20 milimeter per hari.

"Angin bertiup lemah, sedang, hingga kencang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 16-26°C, kelembaban udara 68-85% dan tekanan udara 566-686 mmHg," ujarnya.

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan 12 Kali Guguran Lava Pijar

Meski demikian, masyarakat tetap diminta waspada dan tidak melakukan aktivitas apa pun di dalam area radius 3 kilometer dari puncak.

"Pelaku wisata direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dr puncak Gunung Merapi," imbuhnya.

Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi  yang signifikan, statusnya akan ditinjau kembali.

Di tempat terpisah, Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta meminta masyarakat untuk waspada adanya potensi hujan sedang-lebat disertai petir dan angin kencang di Kulonprogo utara, Sleman, Bantul utara dan Kota Yogyakarta serta gelombang laut tinggi di perairan selatan Yogyakarta.

Diperkirakan hingga Rabu (10/2) pukul 07.00 WIB, kondisi cuaca di Daerah Istimewa Yogyakarta pada pagi hari pada umumnya berawan, sedangkan siang hingga sore potensi hujan ringan-sedang terjadi di wilayah Kulonprogo selatan, Bantul Selatan dan Gunungkidul barat daya. Sedangkan dini hari umumnya berawan. Suhu udara pada kisaran 23-32 derajat Celsius, kelembapan udara pada kisaran 65-95 % serta angin dari arah barat laut dengan kecepatan maksimum 30 km/jam.

Prakiraan gelombang laut, tinggi gelombang di Perairan Selatan Yogyakarta berkisar antara 2,5-4 meter (kategori tinggi).(OL-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya