Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEJALAN kaki atau pedestrian selama ini telah kehilangan keistimewaan untuk menikmati ruas yang diperuntukkan mereka di Jalan Malioboro Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ruas jalan itu telah beralih fungsi lantaran dipadati pedagang kaki lima dan menjadi lokasi parkir kendaraan bermotor.
Mobilitas pengunjung di Jalan Malioboro, seperti ditulis mahasiswa pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yustina Niken Rh dalam tesisnya, ialah yang terpadat bila dibandingkan dengan tiga pusat koridor jalan lainnya di Kota Yogyakarta.
Pada 1980-an, Pemerintah Kota Yogyakarta sebenarnya telah membuat jalur pedestrian di sepanjang Jalan Malioboro.
Hanya, padatnya ruas jalan membuat jalur pedestrian dipadati pedagang kaki lima dan parkir sepeda bermotor.
Sejak kemarin, sisi timur kawasan Jalan Malioboro sudah tidak terlihat sepeda motor terparkir.
Kelengangan semakin terasa karena sebagian besar pedagang di sisi timur Malioboro juga tidak berjualan.
Yang terlihat justru petugas Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta, kepolisian, dan TNI berjaga di sepanjang Malioboro.
Mereka menghalau warga yang hendak memarkirkan sepeda motor.
Kelengangan itu upaya sterilisasi sisi timur Malioboro yang merupakan bagian penataan Malioboro sebagai kawasan pedestrian. Pengguna sepeda motor diarahkan untuk memarkirkan kendaraan ke lokasi baru, yaitu di Taman Parkir Abu Bakar Ali (ABBA).
Warga maupun karyawan, kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, sejak kemarin hingga hari ini bisa memarkirkan sepeda motor secara gratis di Taman ABBA.
Pemindahan parkir ke Taman ABBA sempat mendapat reaksi dari juru parkir yang biasanya bekerja di Jalan Malioboro.
Total juru parkir di Malioboro sebanyak 95 orang ditambah sekitar 120 pembantu juru parkir.
Haryadi menjelaskan pemerintah mengakomodasi juru parkir dengan pemindahan ke Taman ABBA.
Hanya, baru sekitar 65 juru parkir yang mendaftar ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro.
Selama dua bulan masa transisi di lokasi parkir baru, juru parkir di Taman ABBA juga akan memperoleh kompensasi Rp50 ribu per hari.
Untuk memudahkan karyawan maupun pengunjung, Pemerintah Kota Yogyakarta juga telah menyiapkan shuttle bus gratis dari lokasi parkir ke Jalan Malioboro.
Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Bawono X, jelas Haryadi, akan meninjau Taman ABBA.
Pada hari ini, pemerintah selaku kuasa pengguna anggaran akan meneken kontrak dengan pemenang tender penataan kawasan Malioboro.
"Dengan beroperasinya Taman Parkir ABBA I, penataan kawasan Malioboro siap dilaksanakan," kata Haryadi.
Juru parkir bernama Ponijo, 48, berharap tarif parkir di Taman ABBA adalah tarif tetap, bukan tarif progresif.
Dia mengaku kesulitan apabila harus menghitung lama waktu parkir untuk sepeda motor. (Ardi Teristi/Ant/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved