Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kubah Lava Baru Muncul di Puncak Gunung Merapi

Agus Utantoro
08/1/2021 17:51
Kubah Lava Baru Muncul di Puncak Gunung Merapi
Gunung Merapi(ANTARA)

BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan adanya perubahan morfologi area puncak Gunung Merapi. Perubahan itu terjadi karena adanya aktivitas guguran dan adanya kubah lava baru.

Perubahan itu terlihat dari perbandingan foto dari sektor barat daya yang diambil pada Kamis (7/1) dengan foto yang diambil Kamis (24/1) atau sepekan sebelumnya.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, Jumat (8/1) mengatakan dalam selama sepekan terakhir, kegempaan Gunung Merapi tercatat 4 kali awan panas guguran, 541 kali gempa vulkanik dangkal, 2.270 kali gempa fase banyak, 4 kali gempa low frekuensi, 611 kali gempa guguran, 628 kali gempa hembusan, dan 4 kali gempa tektonik.

Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu. Cuaca di sekitar Gunung Merapi jelasnya, umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah.

"Tinggi asap maksimum 800 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Selo Boyolali, pada tanggal 7 Januari 2021 pukul 06.40 WIB," katanya.

Sedangkan guguran lava pijar yang terjadi pada 4 Januari lalu, merupakan kejadian yang pertama dan terekam oleh seismogram dengan amplitudo 33 mm dan durasi 60 detik. Suara guguran imbuhnya, terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan.

Hanik menambahkan, guguran lava pijar tersebut selama sepekan terakhir teramati terjadi sebanyak 19 kali denga jarak luncur maksimal sejauh 800 meter dari puncak. "Kemarin, mulai terjadi awanpanas sebanyak 4 kali yaitu pada pukul 08.02, 12.50, 13.15, dan 14.02 WIB. Jarak luncur awanpanas guguran diperkirakan kurang dari 1 km ke arah hulu Kali Krasak," jelasnya. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya