Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TAHUN ini, sebanyak 1,1 juta lebih keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan naik kelas alias graduasi. Mereka keluar dari kepesertaan karena secara ekonomi mengalami peningkatan.
Namun, pemerintah tidak membiarkan mereka berjuang sendiri. Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial, Kementerian Sosial, Edi Suharto menyatakan untuk menjaga mereka bertahan di masa pandemi, Kemensos telah meluncurkan Program Kewirausahaan Sosial (Prokus).
“Program ini melakukan pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan bisnis,” ujarnya di Bandung, Jawa Barat, kemarin.
Tiga komponen dalam program ini ialah bantuan sosial insentif modal usaha, inkubasi mentoring bisnis, dan pendampingan sosial. Dalam pendampingan, kementerian melibatkan sejumlah perguruan tinggi, di antaranya Unpad dan Politeknik Negeri Semarang, serta sejumlah lembaga.
“Program ini salah satu intervensi pemerintah untuk membantu KPM PKH graduasi, yang merupakan pemilik usaha ultra mikro maupun mikro bertahan di masa pandemi. Bahkan, pendapatan mereka bisa meningkat,” lanjut Edi.
Selama 2020, bantuan Prokus sudah diberikan kepada 1.000 KPM PKH Graduasi di 5 wilayah yaitu di Majalengka, Bandung Barat, DKI Jakarta, Semarang, dan Bantul.
Data para peserta program diusulkan dinas sosial. Besar bantuan sosial intensif modal usaha ialah Rp3,5 juta per KPM PKH.
Membantu korban terdampak pandemi juga dilakukan warga. Di Tegal, Jawa Tengah, Ikatan Alumni SMA 1 sebenarnya berencana menggelar reuni akbar tahun ini. Akan tetapi, karena pandemi, mereka mengubah pesta besar itu menjadi bakti sosial. Para alumnus membagikan ribuan paket sembako, alat pelindung diri, beasiswa, dan penanaman pohon. “Meski sudah direncanakan jauh-jauh hari, reuni akbar kami ubah bentuknya menjadi bansos di masa pandemi,” tandas Ketua Alumni, Tafakurrozak. (BY/JI/AU/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved