Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
WARGA dan pemerintah daerah di kaki Gunung Merapi masih harus waspada. Pasalnya, meski aktivitas vulkanis sepekan terakhir lebih rendah daripada sebelumnya, ancaman bahaya masih bisa terjadi setiap saat.
“Aktivitas vulkanis Merapi masih cukup tinggi. Karena itu, kami masih menetapkan status siaga dan belum akan diturunkan,” tegas Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Hanik Humaira, kemarin.
Potensi bahaya berupa guguran lava, lontaran material vulkanis saat terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer. Karena itu, Pemkab Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten harus bersiap diri dengan upaya mitigasi bencana jika letusan terjadi setiap saat.
“Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi tetap harus dihentikan. Pelaku wisata tidak boleh naik ke kawasan rawan bencana III,” tambah Hanik.
Dalam menangapi fatwa itu, Pemkab Klaten juga memutuskan untuk memperpanjang masa tanggap darurat hingga 31 Desember. “Saat ini, kami masih menampung 334 pengungsi di Balai Desa Balerante dan Tegalmulyo,” ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nur Tjahjono Suharto.
Sementara itu, bencana alam karena faktor cuaca juga masih terjadi di banyak lokasi. Di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, banjir melanda Desa Pangarengan, Kecamatan Pangenan. Ratusan rumah direndam air dengan ketinggian hingga 1 meter.
Banjir dan tanah longsor mendominasi kejadian bencana alam di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Total jumlah kejadiannya mencapai 185 kali selama 2020. “Meski kota kecil, tingkat kerawanan di Sukabumi cukup tinggi. Wilayah kami berada di kawasan tebing dan didominasi tanah labil,” aku Kepala Seksi Pencegahan BPBD Zulkarnain Barhami.
Catatan yang nyaris sama harus ditulis oleh BPBD Agam, Sumatra Barat. Tahun ini, kejadian bencana alam mencapai 194 kali. Jumlah itu membuat daerah tersebut menjadi kabupaten paling rawan bencana di Sumatra Barat.
“Bencana alam berupa banjir, tanah longsor, angin kencang, kebakaran lahan, dan jalan ambles,” ujar Kabid Kedaruratan BPBD Syafrizal.
Tahun ini, Kota Bengkulu lebih siap menghadapi tsunami. Pasalnya, BMKG memasang tiga sirene peringatan dini tsunami di kawasan pantai. (AT/JS/UL/YH/MY/N-2)
Dalam upaya memperkuat komitmennya terhadap pendidikan dan kesejahteraan sosial, Garrya Bianti Yogyakarta, hotel bintang lima di Yogyakarta yang merupakan bagian dari Banyan Group
Keberadaan Kopi Sleman pun diharapkan dapat semakin mendukung iklim pariwisata di kabupaten yang berada di kaki Gunung Merapi sisi Selatan.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin giat tanam pohon bersama Pemda DIY, Kraton Yogyakarta dan Pengurus Pusat Organisasi Pemuda Lintas Agama.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Magelang, Boyolali, Klaten (Jawa Tengah) dan Sleman (DIY) mengalami kegempaan ratusan kali dan kembali menggugurkan lava delapan kali.
Selama seminggu, terjadi gempa Fase Banyak 2.226 kali dan gempa Guguran mencapai 1.116 kali akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis, selama sepekan dari hari Jumat (27/9) hingga Kamis (3/10).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved