BNPB Bantu Pemulihan Bali Akibat Pandemi

Arnoldus Dhae
11/12/2020 14:15
BNPB Bantu Pemulihan Bali Akibat Pandemi
Kawasan pariwisata Pantai Waterblow di Nusa Dua, Badung, Bali.(ANTARA/Fikri Yusuf)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana memulai kerja besar pemulihan di Bali. Satu tim sudah turun ke sejumlah lokasi di Bali, kemarin.

"Kunjungan mereka menindaklanjuti pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bali maupun pemangku kepentingan lain. BNPB melakukan kunjungan di beberapa titik di Bali dengan tujuan mendapatkan gambaran yang lebih utuh dan empiris mengenai situasi terkini Bali selama pandemi covid-19," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bali I Made Rentin, Jumat (11/12).

Titik pertama yang menjadi tujuan kunjungan adalah Kawasan Indonesian
Tourism Development Corporation(ITDC) Nusa Dua. Kawasan ITDC merupakan lokasi yang nantinya akan dipergunakan untuk kegiatan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) pada 2022 mendatang.

BNPB meninjau kesiapan ITDC dalam menghadapi situasi pandemi covid-19. Kawasan ITDC dilengkapi dengan fasilitas dan infrastruktur kesehatan yang mumpuni, salah satunya dengan ketersediaan ruangan isolasi mandiri di setiap hotel serta fasilitas rumah sakit di dalam area.

Selain itu, kawasan ITDC juga telah menyiapkan diri dengan simulasi evakuasi bencana tsunami dan outbreak covid-19.

Di hari selanjutnya, tim BNPB mengadakan kunjungan ke desa adat dan desa wisata. Desa adat yang dikunjungi di antaranya adalah Desa Adat Kerobokan dan Desa Sedang. Kedua desa ini memiliki karakteristik yang berbeda.

Desa Adat Kerobokan merupakan area pariwisata terbesar di Bali. Masyarakatnya mengandalkan sektor pariwisata sebagai sumber mata
pencaharian sehari-hari.

Dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19, masyarakat setempat melakukan adaptasi dengan mengubah sumber mata pencaharian dari sektor pariwisata dan perdagangan kerajinan menjadi sektor pertanian dan perkebunan pisang. Masyarakat juga merambah ke sektor kuliner dengan memanfaatkan aplikasi Gofood, Grabfood dan mengadakan catering untuk upacara adat.

Sementara itu, Desa Sedang merupakan desa yang secara ekonomi tidak terdampak oleh pandemi covid-19, karena mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai pedagang bunga. Komoditas itu didistribusikan ke pasar. Kebutuhan masyarakat Bali terhadap bunga saat tinggi untuk keperluan acara adat dan sembahyang.

Untuk desa wisata, BNPB mengujungi Rumah Desa Balinese Home and Cooking
Studio di Kabupaten Tabanan. Rumah Desa mengusung konsep desa wisata yang berkelanjutan. Desa tidak seluruhnya diubah menjadi destinasi wisata, tetapi pengunjung diajak berpartisipasi dengan kehidupan masyarakat Bali asli secara langsung.

Hanya tersedia satu buah cottage di area Rumah Desa, selebihnya tamu dipersilahkan untuk menginap di rumah warga. Selain itu, desa ini juga memiliki komoditas andalan yaitu kopi, sehingga tidak bergantung pada sektor pariwisata saja.

Lokasi terakhir ialah Oka Agriculture Bali di Kabupaten Bangli. Lokasi ini merupakan usaha ekonomi lokal berbasis masyarakat dengan memberdayakan petani setempat.

Hasil komoditas diolah dan dijual di restoran dan cafe Oka Agriculture. Usaha ini sangat terdampak saat pandemi covid karena
mayoritas pengunjungnya adalah wisatawan mancanegara.

Beberapa titik kunjungan di atas menjadi bagian dari asesmen dan pemetaan yang dilakukan BNPB untuk rancang bangun sistem pemulihan ekonomi di Bali.
 
Sebagian di antaranya menjadi best practice yang dapat dicontohkan untuk daerah lain. Sebagian lainnya memperlihatkan permasalahan yang
perlu dipetakan dan dicarikan solusinya.

Ke depan, BNPB akan mempersiapkan sistem pemulihan ekonomi Bali bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga lintas sektor yang mampu menunjang kebutuhan Bali. (N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya