Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Ada Hiburan bagi Anak-Anak Pengungsi Merapi

WJ/AU/JS/N-3
18/11/2020 04:00
Ada Hiburan bagi Anak-Anak Pengungsi Merapi
Para relawan dari Yayasan Solo Peduli membawakan mainan dan buku bacaan untuk anak-anak di pengungsian Merapi di Desa Tlogolele, Boyolali.(MI/WIDJAJADI)

SUDAH 9 hari, anak-anak Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, berada di pengungsian. Mereka mulai bosan karena aktivitas yang terbatas.

Kemarin, sejenak mereka bisa tersenyum lagi. Pasalnya, sejumlah relawan Yayasan Solo Peduli datang membawa mainan dan banyak bu­ku bacaan. Tawa dan rebutan buku pun terdengar, mengusik sepi di pengungsian.

“Selama erupsi Gunung Merapi, kami mencermati nasib anak-anak dan balita. Kami ingin menyemangati mereka agar tidak mengalami tekanan karena harus lama di peng­ungsian,” kata Ketua Tim Solo Peduli Edhy Yuda.

Yayasan juga sudah membangun Posko Kemanusiaan Solo Peduli. Misi yang mereka emban ialah membangkitkan semangat anak-anak.

“Dalam waktu dekat, kami akan menghadirkan tukang dongeng ke pengungsian. Pokoknya, anak-anak harus tetap cerita dalam masa tanggap darurat ini,” tambah Edhy.

Dari Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah mewaspadai kemungkinan terjadinya luncuran awan panas yang mengarah ke ba­rat melalui alur Sungai Senowo. “Selama ini awan panas memang lebih banyak meluncur melalui alur Sungai Gendol,” ujar Kepala Seksi Mitigasi Bencana Joko Lelono.

Selain itu, mereka juga tetap meningkatkan kewaspadaan di tiga dusun, seperti yang direkomendasikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi. Dari tiga dusun itu, hanya Kalitengah Lor yang dihuni ratusan warga. Penduduk dan ternak mereka sudah dievakuasi.

Di Klaten, Jawa Tengah, jumlah pengungsi sudah mencapai 353 jiwa. Mereka berada di Balai Desa Bale­ran­te dan Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang. Kebanyakan merupakan kelompok renan, yakni balita, anak-anak dan lansia. “Kami menerapkan protokol kesehatan covid-19 di lokasi pengungsian. Setiap keluarga dipisahkan dalam ruang yang sudah disekat,” kata Humas BPBD Nur Tjahjono. (WJ/AU/JS/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya