Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Keberpihakan Puskesmas Inklusif di Sawahlunto

(Yose Hendra/N-3)
17/11/2020 04:45
Keberpihakan Puskesmas Inklusif di Sawahlunto
PUSKESMAS INKLUSI: Wali Kota Sawahlunto Deri Asta (ketiga kiri) didampingi pejabat terkait meluncurkan Puskesmas Sungai Durian(MI/YOSE HENDRA)

PUSKESMAS Sungai Durian di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat, bukan puskesmas biasa. Sejak setahun yang lalu, pelayanan bagi penyandang disabilitas, terutama tunanetra, dilaksanakan.

Tak mengherankan jika sarana dan prasarana di puskesmas ini sangat ramah bagi penyandang disabilitas, seperti pintu masuk yang sudah dilengkapi paving block untuk memudahkan warga tunanetra. Di tempat pelayanan, ada tenaga pelayanan yang bisa membaca dan menulis huruf braille. Semua ruangan dipasangi huruf braille. Papan informasi, surat administrasi, serta penulisan resep dokter dengan huruf braille juga tersedia.

"Kalau berobat, pasien dengan keterbatasan penglihatan dapat langsung ke lobi atau penerima tamu," jelas Kepala Puskesmas Sungai Durian Lusi Dewina akhir pekan lalu.

Sejak setahun lalu, Puskesmas Sungai Durian menjadi puskesmas inklusi pertama di Sumatra Barat. Tidak hanya fasilitas, tenaga kesehatannya juga sudah terlatih melayani mereka. "Pasien dengan keterbatasan berbicara juga bisa dipandu oleh petugas dengan bahasa isyarat," tambah Lusi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto Yasril menyatakan posisi Puskesmas Sungai Durian sangat strategis karena berada di tengah kota. Warga penyandang disabilitas dengan mudah menjangkaunya.

"Sawahlunto memiliki enam puskesmas. Seluruhnya memiliki keunggulan. Di antaranya, Sungai Durian dengan layanan disabilitasnya, Talawi fokus pada warga lansia, Kolok dengan pelayanan obat tradisional, dan Kampung Teleng dibentuk sebagai puskesmas pariwisata," jelas Yasril.

Sawalunto juga sudah meluncurkan rumah gizi di 10 desa guna menurunkan angka stunting.

Dengan puskesmas plus karena memiliki tambahan pelayanan, Pemkot Sawahlunto berupaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Mereka tidak sendiri karena ada dukungan dari United Cities and Local Governments Asia Pacific yang bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia. "Eropa dan Indonesia berkomitmen mencapai SDGs, terutama menghidupkan kembali sektor-sektor yang terdampak pandemi covid-19," ujar Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia HE Vincent Piket. (Yose Hendra/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya