Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PUSKESMAS Sungai Durian di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat, bukan puskesmas biasa. Sejak setahun yang lalu, pelayanan bagi penyandang disabilitas, terutama tunanetra, dilaksanakan.
Tak mengherankan jika sarana dan prasarana di puskesmas ini sangat ramah bagi penyandang disabilitas, seperti pintu masuk yang sudah dilengkapi paving block untuk memudahkan warga tunanetra. Di tempat pelayanan, ada tenaga pelayanan yang bisa membaca dan menulis huruf braille. Semua ruangan dipasangi huruf braille. Papan informasi, surat administrasi, serta penulisan resep dokter dengan huruf braille juga tersedia.
"Kalau berobat, pasien dengan keterbatasan penglihatan dapat langsung ke lobi atau penerima tamu," jelas Kepala Puskesmas Sungai Durian Lusi Dewina akhir pekan lalu.
Sejak setahun lalu, Puskesmas Sungai Durian menjadi puskesmas inklusi pertama di Sumatra Barat. Tidak hanya fasilitas, tenaga kesehatannya juga sudah terlatih melayani mereka. "Pasien dengan keterbatasan berbicara juga bisa dipandu oleh petugas dengan bahasa isyarat," tambah Lusi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto Yasril menyatakan posisi Puskesmas Sungai Durian sangat strategis karena berada di tengah kota. Warga penyandang disabilitas dengan mudah menjangkaunya.
"Sawahlunto memiliki enam puskesmas. Seluruhnya memiliki keunggulan. Di antaranya, Sungai Durian dengan layanan disabilitasnya, Talawi fokus pada warga lansia, Kolok dengan pelayanan obat tradisional, dan Kampung Teleng dibentuk sebagai puskesmas pariwisata," jelas Yasril.
Sawalunto juga sudah meluncurkan rumah gizi di 10 desa guna menurunkan angka stunting.
Dengan puskesmas plus karena memiliki tambahan pelayanan, Pemkot Sawahlunto berupaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Mereka tidak sendiri karena ada dukungan dari United Cities and Local Governments Asia Pacific yang bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia. "Eropa dan Indonesia berkomitmen mencapai SDGs, terutama menghidupkan kembali sektor-sektor yang terdampak pandemi covid-19," ujar Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia HE Vincent Piket. (Yose Hendra/N-3)
PUSKESMAS, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, memegang peranan penting di wilayahnya.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Studi terbaru dari Health Collaborative Center mengungkap tingginya kejadian mom shaming di Indonesia. Sebagian besar pelaku justru berasal dari keluarga dan orang-orang sekitar.
Saat libur Lebaran yang jatuh pada 8 hingga 15 April 2024, Puskesmas hanya akan tutup di tanggal merah,
Lonjakan kasus merata di semua kecamatan di Kabupaten Subang. Saat ini, hampir setiap hari beberapa rumah sakit dan puskesmas di wilayah Kabupaten Subang juga dipadati pasien dengan gejala DBD.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved