Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
PULUHAN warga pemilik tanah yang akan dijadikan proyek jalan tol di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, saat ini menggelar aksi penolakan pembangunan proyek tol Mojokerto-Ngawi. Warga menolak proyek tol karena harga ganti rugi tanah yang ditawarkan pemerintah lebih murah daripada harga di pasaran
Pada saat Presiden Joko Widodo akan meresmikan jalan tol Surabaya-Mojokerto, puluhan warga di Kabupaten Nganjuk bersama mahasiswa menggelar aksi demo penolakan harga ganti rugi jalan tol karena harga ganti rugi belum disepakati oleh warga. Mereka membawa berbagai poster menuju lokasi jalan tol yang akan dibangun di Desa Buluputren, Kecamatan Sukomoro Nganjuk.
Massa dari warga Desa Bulu Putren, Kedung Dowo, Mojorembun, Sidokare, dan Desa Bagor Wetan menggelar aksi. Dalam orasi menuntut proyek tol Kertosono-Ngawi dihentikan sebelum ada kesepakatan harga kepada pemilik lahan yang tanahnya terdampak tol. Selain menggelar orasi mereka juga membakar ban serta memblokir jalan kampung dengan batang bambu dan dipasangi poster penolakan.
Subekhi, korlap aksi, mengungkapkan penolakan dilakukan karena ganti rugi yang ditawarkan pemerintah kepada pemilik lahan terdampak tol sangat murah dan jauh dari harga pasaran yang ada saat ini.
Awalnya pemerintah memberikan kompensasi harga Rp70 ribu per meter persegi dan naik menjadi Rp144 ribu per meter persegi, padahal saat ini harga pasaran tanah dihargai Rp400 meter persegi dan meminta Presiden memberi ganti rugi sebesar Rp600 ribu per meter persegi.
Massa mengancam akan terus melakukan aksi jika tuntutan mereka tidak direalisasikan. Mereka tetap menolak pembangunan hingga kesepakatan harga disepakati oleh warga terdampak tol. (X-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved