Lawan Pandemi, Liliba Mengusung 4M

SOSIALISASI dan edukasi pencegahan pandemi bukan barang baru bagi warga Liliba, salah satu kelurahan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Tidak hanya
menerapkan 3M seperti anjuran pemerintah, warga dan aparatur desa sudah melaksanakan 4M.

Tidak hanya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Satu M lainnya ialah selalu menyemprotkan disinfektan di setiap kegiatan masyarakat.

“M keempat kami terapkan di tempat pesta, baik pesta nikah, pinangan, perkabungan, dan kegiatan di kantor kelurahan.

Sebelum acara, semua peralatan harus disemprot disinfektan,” papar Lurah Liliba, Viktor Makoni, kemarin.

Untuk memastikan gerakan 4M berjalan maksimal, dua hari sebelum pesta digelar, tuan pesta bersama ketua rukun tetangga setempat wajib melapor ke kelurahan. Selanjutnya,
lurah bersama tim covid-19 datang ke sana untuk melakukan sosialisasi.

Mereka juga mengecek kursi yang akan ditempati tamu, sudah diatur sesuai jarak, yakni 1 meter. Tamu yang datang juga wajib memakai masker dan mencuci tangan
dengan sabun.

Liliba juga mengeluarkan aturan tamu yang datang ke pesta maksimal 50 orang untuk pesta yang digelar di rumah.

Sementara itu, yang pesta di hotel atau gedung, selain protokol kesehatan harus dijalankan secara ketat, jumlah tamu dibatasi 50% dari kapasitas ruangan.

Lain lagi dengan aturan di acara pinangan. Jumlah warga yang hadir dibatasi 30 orang. “Sepuluh orang dari pihak laki-laki dan 20 orang dari pihak perempuan,” sambung Viktor.

Di Sumedang, Jawa Barat, 3M ditambah 1T diberlakukan di lingkungan seniman dan pencinta budaya. T berarti tidak berkerumun. “Sasana Budaya Sumedang mempersilakan seniman menggelar pentas di panggung terbuka tanpa dipungut biaya. Pentas tetap dikawal dengan 3M dan 1T,” kata Kepala Dinas Pariwisata Hari Trisantoso. (PO/TJ/N-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Triwinarno