Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
RIBUAN warga Bandar Lampung malam ini menggelar aksi simpatik dengan menyalakan seribu lilin di Tugu Adipura, Enggal, Bandar Lampung.
Aksi simpatik seribu lilin itu dilakukan sebagai keprihatian atas krisis listrik di Lampung yang sering byarpet atau seringnya pemadaman listrik yang terjadi setiap hari.
Warga Bandar Lampung dan berbagai elemen masyarakat dari berbagai profesi berkumpul mengikuti aksi simpatik dengan tema gerakan untuk Lampungku terang benderang yang digagas kalangan aktivis dan profesional di daerah ini.
Mereka bersepakat mendorong adanya aksi bersama menuntut supaya listrik segera normal dan jangan ada lagi pemadaman secara bergilir karena hanya menyusahkan masyarakat dan berdampak buruk bagi semua pihak.
Alian Setiadi, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung dalam orasinya menyatakan bahwa aksi seribu lilin ini merupakan doa masyarakat lampung agar pemadaman listrik tidak terjadi lagi. Ia berharap agar PLN Lampung segera dibukakan pintu hatinya sehingga persoalan krisis listrik dapat diatasi segera.
Selain aksi menyalakan seribu lilin, warga juga melakukan tanda tangan petisi untuk mendesak PT Perusahaan Listrik Negera (PLN) Wilayah Lampung segera membenahi pelayanan agar tidak terjadi pemadaman listrik.
Dalam selebaran yang disebarkan sebelumnya melalui media sosial dan sarana komunikasi lainnya gerakan untuk Lampungku terang benderang itu menyampaikan sejumlah hal terkait kondisi kelistrikan di Lampung.
Provinsi Lampung mengalami kekurangan daya listrik mencapai 130 MW, sedangkan Sumatra Selatan kelebihan 436 MW. PLN sejak 9 tahun yang lalu mulai membangun jalur interkoneksi untuk mengalirkan kelebihan daya listrik Sumatera Selatan ke Lampung namun pembangunan itu berhenti pada ruas Menggala-Seputih Banyak karena tidak diizinkan melintasi areal perkebunan salah satu perusahaan.
Padahal, hanya diperlukan 87 tower lagi untuk mengakhiri krisis listrik yang selama ini dialami Lampung. Karena itu penggagas acara aksi menyalakan 1.000 lilin itu mengajak bersama-sama berjuang menyampaikan sikap agar pemerintah, PLN, dan perusahaan pemilik lahan perkebunan itu segera melanjutkan pembangunan jalur transmisi interkoneksi Menggala-Seputih Banyak sehingga mengakhiri kondisi mati lampu berkali-kali setiap hari yang telah bertahun-tahun dialami warga Lampung.
Sugar Group Bantah
Akan tetapi, perusahaan Sugar Group membantah pihaknya menghambat penggunaan lahan terkait dengan rencana penghubungan sistem kelistrikan antara Sumsel dan Lampung melalui jaringan transmisi 150 KV daerah Seputih Banyak hingga Menggala.
Direktur Utama PT Sugar Group Fauzi Toha kepada Lampung Post Rabu (16/3) mengatakan perusahaan telah menyetujui pembangunan tower untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Lampung. Hal itu jelas tertera dalam surat yang telah ditandatangani pada saat rapat minute of meeting yang dihadiri 11 peserta, di antaranya Dirut PT SGC beserta beberapa direksi serta dihadiri pihak PLN di antaranya M Riza dan Amir Rosidin Sakorih pada tanggal 20 April 2015.
Dalam surat tersebut menyatakan rute tapak tower telah disepakati dengan beberapa perubahan, di antaranya, PT SIL; T 105--112 menyesuaikan batas alam yang sedapat mungkin menghindari kebun tebu. Kemudian PT GPM T 86 -104 As Tower digeser ke AS Tanggung batas antara PT GGP dan PT GPM, kemudian PT SIL; T146 hingga T 146 U akan dioptimalkan posisi towernya sesuai dengan kondisi lapangan dan sedapat mungkin menghindari kebun tebu.
Di surat tersebut juga dijelaskan telah disepakati tidak ada pengalihan HGU di mana PLN menggunakan tanah milik PT GPM, PT SIL, dan PT GGP dengan sistem pinjam pakai dengan kompesansi dengan jangka waktu 10 tahun dan dapat ditinjau kembali.
Selain itu dalam catatan tersebut juga dijelaskan kompensasi yang dimaksud PT SGC berupa kompensasi atas penggunaan tanah dan kompesansi atas tanam tumbuh.
”Jadi sekali lagi saya tegaskan perusahaan sudah menyetujui penggunaan lahan untuk pembangunan jalur SUTET yang melintasi perkebunan kami,” tegas Fauzi. (X-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved