Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengingatkan kepada para petani dan pihak-pihak terkait untuk mengantisipasi serangan hama yang bisa merusak lahan pertanian. Menurutnya, produktivitas pertanian tidak boleh terganggu dalam kondisi apa pun.
"Pangan tidak boleh bermasalah. Pangan tidak boleh bersoal. Produksi harus dijaga. Petani dan penyuluh harus mengantisipasi berbagai gangguan yang bisa terjadi. Serangan hama tikus dapat mengganggu dan itu harus segera diatasi,” kata dia dalam keterangan, Jumat (28/8/2020).
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Ujung Jaya Sumedang mengendalikan hama tikus yang menjadi ancaman buat pertanian dengan menggunakan burung hantu jenis tyto alba. Burung ini menjadi pembasmi hama tikus yang sangat handal, khususnya di malam hari saat petani sedang beristirahat.
Pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Kecamatan Ujung Jaya, Hikmat Sumantri, mengatakan burung hantu jenis tyto alba dikenal sebagai sahabat petani. Oleh petani burung jenis ini dikenal juga dengan sebutan burung Koreak. "Dalam semalam burung hantu tyto alba bisa menangkap 5 sampai 10 ekor tikus,” tuturnya.
Salah satu kelompok tani yang memanfaatkan jasa burung hantu ini adalah Kelompok Tani Mekarsari I di Desa Keboncau. Mengingat pentingnya peran burung hantu jenis tyto alba, Hikmat Sumantri pun mengajak seluruh petani dan insan pertanian untuk melestarikannya.
“Jangan sampai burung hantu ini hilang akibat kepentingan segelintir orang. Karena manfaatnya sangat besar buat pertanian. Dan pertanian ini memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, jadi harus sama-sama kita jaga agar pertanian kita tidak terganggu,” katanya.
Tyto alba atau yang juga dikenal dengan Serak Jawa merupakan salah satu jenis burung pemangsa yang cukup populer untuk mengendalikan hama, baik di area perkebunan maupun pertanian. Jika burung-burung predator lainnya mengandalkan kecepatan, tyto alba sangat mengandalkan kemampuan pendengarannya yang di atas rata-rata untuk mendeteksi lokasi mangsanya.
Tyto alba cukup menajamkan pendengarannya dan dapat langsung mengetahui posisi pasti target buruannya hanya dengan sedikit suara gesekan rumput. Biasanya burung ini menargetkan tikus sebagai mangsa buruan. Setelah yakin, ia terbang dalam senyap untuk kemudian mengejutkan dan menyergap mangsanya dengan cakarnya yang kokoh.
"Keseluruhan prosesnya berlangsung senyap, penuh ketenangan, sekaligus mematikan. Tyto alba akan menelan utuh mangsanya atau mencabik-cabik hingga terbagi dalam bagian-bagian kecil sebelum dimakan. Ia tidak akan melumat bulu-bulu dan tulang mangsanya tapi akan memuntahkannya kembali secara berkala dalam bentuk pelet," tutupnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi memberikan apresiasinya atas upaya UPTD Ujung Jaya menjaga lahan pertanian. Menurut dia, produksi jangan sampai terganggu oleh ancaman pertanian seperti perubahan iklim, cuaca ekstrim, dan gangguan hama, salah satunya tikus.
"Oleh karena itu tikus harus dikendalikan agar pertanian tidak terganggu,” katanya. (RO/A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved