Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Spekulan Diduga Mainkan Harga Cabai

12/3/2016 01:50
Spekulan Diduga Mainkan Harga Cabai
(Dok. MI)

SUDAH sepekan terakhir, harga cabai di pasar tradisional di sejumlah daerah terus meroket.

Seorang pedagang di Pasar Cimindi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Diki Rustandi, 28, menduga ada permainan yang menaikkan harga cabai.

Di pasar itu, harga cabai naik sekitar 14%.

Dugaan itu berawal saat ia mendatangi perkebunan cabai.

Ternyata harga cabai di tingkat petani jauh lebih rendah ketimbang ketika masuk ke pengepul.

"Cabai merah dari kebun Rp35 ribu per kg, tapi setelah dikirim jadi Rp55 ribu."

Kepala Unit Pasar Tradisional (UPT) Cimindi Andri Gunawan juga menyampaikan kenaikan harga terjadi pada semua jenis barang kebutuhan pokok. Namun, yang paling signifikan terjadi pada cabai.

"Cabai merah biasa Rp70 ribu/kg jadi Rp80 ribu/kg, cabai rawit merah Rp50 ribu menjadi Rp60 ribu/kg," terangnya.

Petani cabai di Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Agus Setiawan mengakui produksi cabai memang sedang merosot.

"Hasil panen petani kurang optimal lantaran cabai banyak yang busuk terserang penyakit cacar," tegasnya.

Ia menjelaskan serangan penyakit tersebut dialami hampir seluruh tanaman cabai di Jatim.

Buktinya, banyak pedagang dari Kediri, Blitar, dan Surabaya membeli cabai dalam jumlah besar di Kabupaten Malang.

Aksi borong pedagang dari luar Malang membuat stok di Pasar Karangploso menipis.

"Beberapa hari terakhir, cabai dari petani langsung diborong pedagang untuk dijual lagi ke sejumlah daerah," kata pedagang cabai di Pasar Karangploso, Syamsul.

Tingginya harga cabai juga terjadi di Kota Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Brebes (Jawa Tengah), Sukabumi dan Ciamis (Jawa Barat), dan Kota Ambon (Maluku). (DG/BN/JI/BB/HJ/LD/AD/EM/SS/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya