Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Dewan Kesenian Klaten Dorong Desa Buat Perdes Kesenian

Djoko Sardjono
19/7/2020 12:33
Dewan Kesenian Klaten Dorong Desa Buat Perdes Kesenian
Sarasehan seni budaya dan pergelaran wayang kulit virtual Dewan Kesenian Klaten di Balai Desa Gaden.(MI/Djoko Sardjono)

PEMERINTAH desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, didorong membentuk peraturan desa (perdes) tentang pemajuan kesenian. Sementara
itu, Dewan Kesenian Klaten menetapkan strategi Tri Karsa Budaya, guna meluhurkan, mengembangkan, dan melestarikan seni budaya di Klaten.

Pembentukan perdes pemajuan kesenian kini mendesak untuk nguripke (menghidupkan), ngurubke (mengembangkan), dan ngirabke (mempertontonkan) seni budaya di wilayahnya.

Selain itu, keberadaan seni  budaya diharapkan dapat membangkitkan kegembiraan jiwa masyarakat.

Hal itu dikatakan Ketua Harian Dewan Kesenian Klaten, FX Setyawan DS, selaku narasumber pada sarasehan seni budaya daerah di pendopo Kecamatan  Ngawen, Sabtu (18/7).

Baca juga: Pulau Bintan Siapkan Protokol Kesehatan bagi Wisatawan

Kegiatan itu diikuti jajaran kepala desa, badan perwakilan desa (BP), serta pelaku dan pegiat seni budaya daerah.

Dengan dasar hukum perdes pemajuan kesenian, kegiatan berkesenian di desa diharapkan akan bangkit dan bergairah. Sehingga, pengembangan seni budaya dapat membangun karakter dan kegembiraan jiwa masyarakat. Kegiatan berkesenian juga dapat mencegah intoleransi dan radikalisme.

Dewan Kesenian Klaten mendesak pemerintah desa membuat perdes pemajuan kesenian, adalah sebagai implentasi UU No 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, Perda No 2/2014 tentang Pelestarian Bahasa dan Budaya Jawa, dan Perda No 13/2019 tentang Pemajuan Kesenian Daerah.

Dalam operasionalnya, lanjut Setyawan, Dewan Kesenian Klaten kini menangani enam bidang seni yang meliputi 14 komite, antara lain seni rupa, tari, sastra, musik, kerawitan, pedalangan, ketoprak, srandul dan srontol, teater modern, fotografi, serta audio visual dan media rekam.

Selain sarasehan seni budaya, Dewan Kesenian Klaten, di tengah pandemi covid-19, juga menggelar wayang kulit secara virtual.

Dalam pentas itu, protokol kesehatan diberlakukan. Tidak ada penonton, paraga wayang  dibatasi, wajib memakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan pengukuran suhu tubuh.

Dalam sarasehan seni budaya yang dipandu Kristian Apriyanto, juga hadir dua narasumber lainnya, Kabid Kebudayaan Disparbudpora, Yulia Budi Susilawati, dan pegiat seni Wahyudi Martono. Kedua narasumber ini mengajak pelaku seni konsisten menjaga seni budaya warisan leluhur tetap  lestari. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya