Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sikka Batasi Produk Makanan Berbahan Dasar Babi

Gabriel Langga
04/7/2020 20:16
Sikka Batasi Produk Makanan Berbahan Dasar Babi
Ilustrasi : babi.(Dokumentasi Kementan)

BUPATI Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengatakan untuk mengantisipasi wabah virus flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF), pihaknya sudah melarang produk makanan yang berbahan dasar daging babi masuk ke Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

"Daging se'i, roti daging babi, abon babi dan produk olahan yang berasal dari daging babi yang dari luar, dilarang masuk ke Kabupaten Sikka. Kita sudah keluarkan surat edaran itu tentang pelarangan makanan yang bahan dasar daging babi dilarang masuk ke Sikka," ujar Bupati Sikka, Sabtu (4/7).

Selain itu, kata Bupati Sikka yang biasa disapa akrab Robby Idong juga melarang memasukan ternak babi dari luar ke Kabupaten Sikka. "Kita juga melarang babi dari luar masuk ke Sikka. Apabila kedapatan babi yang masuk keluar di Sikka wajib dikarantina dan diperiksa oleh pihak karantina," tegas dia.

Saat ini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak karantina untuk melakukan pengawasan yang ketat di pintu-pintu masuk wilayah Kabupaten Sikka.

"Virus ASF ini bisa menyebar karena ada perpindahan. Seluruh pintu masuk ke Sikka kita perketat untuk antisipasi wabah virus yang berasal dari Afrika itu."

Sementara itu dia juga meminta kepada seluruh peternak babi, untuk melaporkan kepada petugas, jika ada kematian babi, sehingga petugas turun untuk memusnahkannya. "Saya sudah perintahkan kepada seluruh camat, kades dan lurah agar melakukan pengawasan dan pencegahan penyebaran virus demam babi Afrika di wilayah masing-masing," kata Bupati Sikka itu.

Bupati Sikka menyatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi mengenai penularan penyakit demam babi Afrika dan upaya pencegahannya juga terus dilakukannya kepada masyarakat. (OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya