Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Santri Kembali ke Ponpes Harus Jalani Pemeriksaan Kesehatan Ketat

Heri Susetyo
26/6/2020 11:11
Santri Kembali ke Ponpes Harus Jalani Pemeriksaan Kesehatan Ketat
Petugas Pondok Pesantren Bumi Shalawat memeriksa kesehatan santri di dalam mobil sebelum masuk ponpes, Jumat (26/6/2020)(MI/Heri Susetyo)

PARA santri di Pondok Pesantren Bumi Shalawat Progresif Desa Lebo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo harus membawa surat keterangan sehat dokter saat kembali belajar dan mondok di pesantren tersebut. Tak hanya itu, mereka masih diperiksa kesehatannya secara ketat oleh tim medis yang disiapkan di ponpes.Proses belajar mengajar di ponpes Bumi Shalawat dimulai 24 Juni untuk santri putri dan 25 Juni untuk santri putra. 

Pihak ponpes sudah membuat alur medical check up dengan sistem drive thru. Jadi pemeriksaan kesehatan dilakukan saat santri masih dalam mobil yang mengantarnya. Meliputi pemeriksaan suhu dan rapid test. Sebelum balik ke pondok, santri melalui screening tiga lapis. Yaitu isolasi mandiri di rumah, membawa SK sehat dari dokter dan screening di pesantren dengan tim dokter.Ada sedikitnya 20 dokter disiagakan untuk screening para santri yang baru masuk ponpes. Di ponpes ini sendiri ada sekitar 2.600 santri dari berbagai wilayah. Bahkan ada yang dari Malaysia, Singapura dan Jepang.

"Dua hari ini karena tidak memenuhi kriteria persyaratan, beberapa santri tidak lolos check up, sehingga tidak diperkenankan balik pondok," kata Ketua Yayasan Bumi Shalawat Progresif Aria Muhammad Ali, Kamis (25/6).

Menurut pria yang akrab disapa Gus Aria, new normal adalah kesempatan terbaik untuk adaptasi, karena itu merupakan tantangan zaman yang harus dihadapi. Sehingga santri juga harus terbiasa hidup sehat dengan sering cuci tangan, mengenakan masker dan face shield serta jaga jarak.

baca juga: Klaim Biaya Pasien Korona Selama 3 Bulan di Sidoarjo Rp40 Miliar

Gus Aria menambahkan, kegiatan santri selama dua minggu pertama di pesantren, selain isolasi lanjutan di asrama, adalah fokus pada kegiatan pesantren seperti salat jamaah, mengaji dan sebagainya. Adapun kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah formal tetap dilakukan secara daring. Santri yang belum berada di pondok, baik itukarena memang belum memungkinkan kembali, atau tidak memenuhi kriteria persyaratan masuk pondok, tetap mengikuti KBM sekolah secara daring. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya