Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

TNI-Polri Siap Kawal Protokol Kesehatan di Tempat Wisata

Mathias S Brahmana
23/6/2020 08:00
TNI-Polri Siap Kawal Protokol Kesehatan di Tempat Wisata
Kepolisian daerah Nusa Tenggara Barat tengah berpatroli di pantai sebagai bagian dari pencegahan penyebaran covid-19.(Dok. Mabes Polri)

GUGUS Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sudah mengijinkan kawasan pariwisata alam yang berada di zona hijau dan kuning dibuka kembali untuk umum.  Kebijakan itu bagian dari dimulainya aktivitas berbasis ekosistem dan konservasi dengan tingkat risiko virus korona paling ringan.

Pariwisata alam yang diperbolehkan untuk dibuka secara bertahap antara lain, kawasan wisata bahari, kawasan konservasi air, kawasan wisata petualangan, kawasan taman nasional, kawasan taman wisata alam. Kemudian kawasan hutan raya, suaka margasatwa, geopark, pariwisata alam nonkawasan konservasi, kebun raya, kebun binatang, taman safari, desa wisata, dan kawasan wisata alam yang dikelola masyarakat.

Baca juga: New Normal Untuk Menjaga Relasi Manusia dengan Lingkungan

Saat menanggapi hal itu, Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menegaskan bahwa TNI-Polri siap untuk melakukan pengamanan dan pendisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di tempat-tempat wisata.

"Personel TNI-Polri akan ikut membantu pemerintah dalam hal ini gugus tugas dalam mengatur dan mengedukasi masyarakat agar menghabiskan waktu liburan mereka di tempat wisata tetap menerapkan standar protokol kesehatan," kata Argo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (23/6).

Jenderal bintang dua ini mengungkapkan kehadiran TNI-Polri bukan semata-mata untuk penegakan hukum. TNI-Polri juga melakukan pendekatan humanis dan persuasif agar masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Menurutnya, aparat keamanan akan membantu memberikan sosialisasi, edukasi dan pemahaman kepada masyarakat betapa pentingnya melakukan protokol kesehatan di tengah pandemi covid-19.

"Kami, TNI-Polri akan mengedepankan cara-cara persuasif dan humanis kepada masyarakat. Kami tetap dalam kerangka bagaimana mengedukasi masyarakat agar bisa disiplin dalam hal standar protokol kesehatan," papar mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya juga sempat menginstruksikan kepada TNI-Polri untuk membantu pemerintah di 1.800 titik dalam mendisiplinkan masyarakat selama pandemi covid-19. Tujuannya, agar Indonesia bisa menerapkan tatanan kehidupan normal yang baru atau New Normal.

Argo menambahkan kehadiran TNI-Polri dalam mengedukasi masyarakat soal protokol kesehatan di masyarakat sudah sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk bisa menerapkan new normal. "Dengan begitu, pola adaptasi kebiasan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman covid-19 akan bisa terwujud."

Di sisi lain, lanjut Argo, beberapa Polda sudah bergerak untuk membantu memulihkan sektor pariwisata seiring kebijakan pemerintah menjelang new normal. Terutama pada wilayah yang terdapat potensi destinasi pariwisata.

Dia mengatakan sektor pariwisata memberikan kontribusi yang signifikan untuk penciptaan lapangan kerja, membawa devisa, investasi, dan merangsang hampir semua sektor lainnya. Itulah sebabnya, pihaknya bekerja keras dalam mempercepat pemulihan sektor pariwisata.

"Tugas kami bagaimana meyakinkan wisatawan baik domestik maupun internasional agar kembali melancong di Indonesia tanpa khawatir akan penularan Covid-19,” tutur Argo.

Sejumlah Polda, lanjut dia, sudah bergerak untuk mengawal fase pemulihan sektor pariwisata. Puluhan bahkan ratusan personel diterjunkan untuk pendisiplinan.

Salah satu jajaran Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), sebanyak 520 Babinkamtibmas membagikan 15.000 bantuan paket sembako kepada para pekerja di kawasan pariwisata NTB yang terdampak covid-19.

Kesiapan Polri diapresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnu Tama Kusubandio. Ia mengatakan pemerintah berencana membuka wisata alam yang berisiko rendah penularan covid-19. ”Banyak pelaku sektor pariwisata yang sangat menanti kebijakan ini karena selama tiga bulan terakhir mereka sangat terdampak,” katanya.

Protokol kesehatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang diusulkan serta disusun Kemenparekraf telah disahkan oleh Kementerian Kesehatan tentang protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian covid-19. ”Diharapkan ini dapat menjadi acuan oleh semua pihak dalam rencana pembukaan pariwisata dan wisata alam,” ujarnya.

Kesiapan Pemda, pelaku industri, dan masyarakat, kata dia secara umum dinilai penting sekali di samping kondisi COVID-19 di setiap daerah yang juga harus sudah kondusif. (Mts/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya