Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pemprov Sumsel Kaji Aktifkan Even Pariwisata

Dwi Apriani
12/6/2020 23:29
Pemprov Sumsel Kaji Aktifkan Even Pariwisata
Festival Sriwijaya(MI/Dwi Apriani)

PANDEMI virus korona baru (covid-19) sangat memukul industri pariwisata di Tanah Air. Bahkan di Sumsel, sektor pariwisata sangat anjlok dampak dari pandemi ini, yang mengakibatkan para pelaku pariwisata cukup banyak mengalami permasalahan, mulai dirumahkan hingga di PHK.

Karena itulah, sebagai bentuk stimulus dalam membangkitkan sektor pariwisata, Pemerintah sedang mengkaji rencana pemulihan serta membuka pariwisata di daerah. Terkhusus saat ini daerah yang masih dinyatakan zona hijau atau terbebas dari kasus covid-19.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengkajian terhadap rencana tersebut. Pihaknya juga akan mendorong pariwisata dan para pelaku didalamnya untuk kembali bangkit dengan stimulan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

"Pengkajian sedang dilakukan. Kami memahami dengan adanya covid-19 ini, sektor pariwisata yang paling besar imbasnya. Bukan hanya destinasi wisata yang nihil pengunjung, namun hotel di Sumsel pun lebih dari 90 persen tidak terisi. Karenanya kita mengajak semua pihak untuk mempersiapkan rencana pembukaan sektor pariwisata tapi dengan catatan memastikan semuanya aman dari covid-19. Artinya semua pihak harus ikuti protokol kesehatan," kata Herman Deru, Jumat (12/6).

Stimulan yang diberikan yakni diantaranya membantu memperbaiki infrastruktur pariwisata, dan promosi agenda pariwisata saat normal nanti.

"Ada empat wilayah di Sumsel yang diperbolehkan menerapkan new normal yakni OKU Selatan, PALI, Empat Lawang dan Pagaralam. OKU Selatan akan dijadikan wilayah percontohan pariwisata di masa normal baru, dengan menyelenggarakan Ranau Gran Fondo, dengan mengundang atlet luar negeri dan Indonesia serta menyerap pecinta sepeda," ungkap dia.

Bahkan Herman Deru sudah berkoordinasi dengan Bupati dan Walikota terkait untuk mempersiapkan even pariwisata tersebut. "Rencananya Ranau Gran Fondo ini akan digelar di November mendatang, karenanya kita melihat kondisi kedepan. Dalam pelaksanaannya nanti kita tetap mengajak atlet luar negeri untuk ikut serta, namun semua kegiatan diperketat dengan protokol kesehatan," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya juga sedang mengkaji pembukaan pariwisata baik yang berkonsep indoor maupun outdoor. Bahkan, Pemprov Sumsel memastikan kajian tersebut berdasarkan survei epidemiologi sehingga sesuai protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus.

“Kami tidak mau sembrono karena ini berkaitan dengan virus jadi harus hati-hati sekali,” katanya.

Sementara itu Deputi Produk dan Penyelenggara Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizky Handayani, mengatakan pihaknya menilai ada dua tahapan untuk menggairahkan sektor pariwisata, yakni memulihkan kepercayaan dan promosi.

“Sekarang ini kita harus memulihkan kepercayaan calon wisatawan dengan cara penerapan protokol kesehatan. Nanti pada akhir tahun, baru kita promosikan kembali karena kalau sekarang percuma mereka belum boleh pergi,” ujarnya.

Baca juga : Objek Wisata di Jabar Batasi Pengunjung dan Naikkan Tiket Masuk

Rizky melanjutkan untuk saat ini pembukaan sektor pariwisata difokuskan bagi wisatawan lokal atau domestik.

Jika pembukaan pariwisata yang sesuai dengan protokol kesehatan dipatuhi oleh pengunjung, pengelola dan pelaku industri tersebut, maka wisatawan asing pun nantinya diharapkan berani untuk kembali berkunjung ke Tanah Air.

“Masalahnya saat ini market-nya sakit, destinasinya sakit. Kalau dulu kan, seperti bom bali, destinasinya saja tapi market-nya tidak sakit. Makanya memulihkan kepercayaan jadi hal penting,” kata dia.

Ditambahkan Kepala Dinas Pariwisata Sumsel, Aufa Syahrizal menjelaskan, pariwisata akan kembali bangkit jika penerbangan mancanegara yang memiliki tujuan langsung ke Sumsel kembali dibuka. Apa lagi selama ini, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) terbesar di Sumsel berasal dari Singapura dan Malaysia.

"Penerbangan internasional selama ini cukup tinggi dalam menyumbang jumlah wisman. Air Asia dan Scoot kerap membawa penumpang dua hari sekali. Jika penerbangan dibuka wisman akan bangkit kembali," ujar dia.

Menurut Aufa, pihaknya meminta pelaku pariwisata di daerah bersiap menyambut pemulihan. Jika normal baru dimulai, seluruh tujuan wisata dipersiapkan buka kembali dengan menggunakan protokol kesehatan.

"Untuk ke tempat pariwisata tidak bergerombol, ticketing bisa dengan online, kunjungan ke destinasi diwajibkan cuci tangan," pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik