Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Sekolah di Jabar Dibuka kembali pada 2021

BY/CS/N-1
09/6/2020 04:55
Sekolah di Jabar Dibuka kembali pada 2021
Gubernur Jabar Ridwan Kamil(ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan akan menerapkan protokol kesehatan pada setiap aktivitas pendidikan di pesantren, sekolah dasar dan menengah, hingga pendidikan tinggi. Berbagai aturan untuk meminimalisasi penyebaran covid-19 segera disusun sambil menunggu waktu yang tepat untuk memulai belajar mengajar melalui tatap muka.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Emil) menjelaskan hingga kini pihaknya belum dapat memastikan kapan aktivitas belajar mengajar tatap muka akan kembali dilaksanakan. “Hingga hari ini, tentang pendidikan belum diputuskan. Kami belum tahu belajar di rumah akan sampai kapan,” katanya di Bandung, kemarin.

Jika penyebaran covid-19 belum terkendali, ujarnya, metode belajar jarak jauh bisa saja diterapkan sampai 2021. Meski begitu, proses belajar akan terus berlanjut, termasuk pergantian tahun ajaran. “Tahun ajaran baru tetap berjalan meski enggak ketemu fisik,” tuturnya.

Hal serupa juga berlaku untuk pesantren meski sistem dan waktu pembelajarannya berbeda dengan sekolah umum.

Emil juga sudah meminta Wakil Gubernur sekaligus Panglima Santri Jabar Uu Ruzhanul Ulum un­tuk membahasnya bersama tokoh dan pengasuh pesantren. Menurutnya, sejak pandemi virus korona baru itu merebak, aktivitas pesantren belum berjalan kembali.

Gubernur Emil mengatakan aktivitas pesantren akan dibuka lagi ketika laju penyebaran covid-19 melandai.

Pemerintah Kabupaten Karawang telah menginstruksikan kepada dinas pendidikan setempat untuk mencari solusi agar proses pembelajaran daring efektif. Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri mengatakan hal itu dilakukan karena ia menilai pembelajaran secara daring di kabupaten yang berlangsung sejak pandemi merebak itu tidak efektif.

Itu karena, lanjutnya, tidak semua pelajar di daerah berjuluk ‘Lumbung Padi’ itu memiliki fasilitas pembelajaran secara daring. (BY/CS/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya