Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
BANJIR karena air laut pasang (rob) yang melanda beberapa daerah di pantai utara (pantura) Jawa Tengah mengakibatkan puluhan ribu keluarga terkena berbagai dampak, antara lain terserang penyakit karena beberapa hari harus berkubang di air.
Berdasarkan pemantauan, kemarin, ribuan keluarga di sepanjang pantura, dari pe sisir Pekalongan sampai Jepara, masih ha rus berjibaku melawan dampak banjir akibat rob. Sejak beberapa hari lalu, jalanan dan rumah warga terendam air laut dengan ketinggian antara 20 hingga 100 cm.
Tidak hanya itu, sawah, tambak, dan tempat usaha mereka juga digenangi air laut. "Sudah berhari-hari kami berendam di air, gatal-gatal dan diare mulai menyerang warga di sini," kata Bambang, 40, war ga Desa Tugu, Kecamatan Sayung, Kabu paten Demak. Untuk mengurangi dampak banjir, warga berupaya membendung jalan masuk air ke rumah mereka dengan membuat tanggul.
Terpisah, banjir akibat rob juga menggenangi perkampungan di pesisir pantai utara Kabupaten Subang, Jawa Barat. Air laut setinggi hampir 1 meter selain merendam rumah warga juga menggenangi ratusan hektare sawah dan tambak ikan.
Akibatnya, ratusan warga terpaksa meng ungsi. Tidak ada barang lain selain pakaian dan alas tidur yang bisa mereka bawa ke tempat pengungsian. Sebagian war ga bahkan menggunakan perahu untuk dapat mencapai dataran yang aman.
Menurut pantauan, banjir itu merendam perkampungan di dua desa, yaitu Desa Mayangan di Kecamatan Legonkulon dan Desa Anggasari Kecamatan Sukasari. Kepala Desa Mayangan, Haerudin, mengatakan, sebelum terjadi rob, cuaca di wi layah itu dilanda hujan disertai angin kencang. "Terus tiba-tiba air meluap dari laut ke daratan," kata Haerudin, kemarin.
Di Karawang, Jawa Barat, sebanyak 162 rumah di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, rusak ringan dan berat akibat rob. "Banjir rob setinggi 1 meter menerjang permukiman warga," ungkap anggota BPBD Karawang, Nurdin, kemarin. Sementara itu, ratusan warga di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh mengungsi mencari tempat aman untuk menghindari banjir bandang yang melanda kedua daerah, Kamis (4/6) malam. (AS/RZ/CS/SL/YH/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved