Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pembangunan Embung Diharapkan Pacu Produktivitas Kelompok Tani

Mediaindonesia.com
04/6/2020 18:03
Pembangunan Embung Diharapkan Pacu Produktivitas Kelompok Tani
Dunia pertanian harus memanfaatkan teknologi dan lingkungan untuk mengatasi perubahan iklim, banjir, kemarau, serangan hama, dan lainnya.(Istimewa)

SULITNYA sumber air di Desa Sumber Kelampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, dapat diatasi dengan membangun embung. Keberadaan embung dapat dipastikan membuat warga termasuk di dalamnya Kelompok Tani Ternak Karya Bersama merasa sangat terbantu.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan dunia pertanian memang harus memanfaatkan teknologi dan lingkungan untuk mengatasi kondisi-kondisi seperti perubahan iklim, banjir, kemarau, serangan hama, dan lainnya.

Baca juga:Bupati dan Wali Kota di Jateng Harus Tangani Banjir Rob

"Pertanian rentan dengan sejumlah masalah. Seperti perubahan iklim, banjir, kemarau, serangan hama, dan lainnya. Oleh karena itu, dunia pertanian harus memanfaatkan teknologi dan lingkungan untuk mengatasi seperti itu,” kata Syahrul dalam keterangan, Kamis (4/6/2020).

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, menambahkan, bangunan air seperti embung menjadi upaya mitigasi dalam menghadapi musim kemarau. Embung selain untuk mengairi areal tanaman pangan, hortikultura atau perkebunan, juga areal hijauan pakan ternak, dan sumber minum ternak.

“Karena embung bisa menjadi penjamin keberadaan air saat dibutuhkan seperti saat musim kemarau atau sebagai persiapan saat musim tanam. Air adalah hal yang sangat penting, sangat mendasar bagi pertanian. Oleh karena itu, petani harus mengantisipasinya dan embung adalah solusi tepat,” tutur Sarwo Edhy.

Pembangunan embung ini dilaksanakan pada 2020 dan mampu mengairi areal seluas 63 hektare. Kelompok Tani Ternak Karya Bersama yang diketuai Komang Rentiasa merasakan manfaat sangat besar dari keberadaan embung tersebut.

Baca juga: 13 Situ dan Embung di Banyumas Disiapkan Hadapi Kemarau

Betapa tidak, populasi ternak sapi yang dikelola kelompok tani itu mencapai 263 ekor. Belum lagi populasi ternak sapi di Desa Sumberkelampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, yang kurang lebih 5.400 ekor. 

“Harapannya produktivitas juga cukup signifikan. Sebab, embung yang dibangun dapat memperluas penyaluran air untuk konsumsi ternak dan HPT. Juga pada sektor hortikultura dan tanaman pangan,” pungkas Sarwo Edhy. (RO/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya